Yogyakarta (ANTARA News) - Seoraang penderita penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meninggal dunia, sehingga jumlah penderita DBD yang tak tertolong jiwanya di kabupaten itu pada 2007 mencapai sembilan orang. Kasubdin Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Bantul dr Bintarto, Sabtu mengatakan penderita DBD di Bantul yang meninggal terakhir tersebut bernama Salsabila (5) warga Dusun Turi, Desa Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro. "Salsabila meninggal pada 17 April lalu, setelah tiga hari badannya panas, dan sempat dibawa ke rumah sakit," katanya. Menurut dia, awalnya anak itu mengalami demam, sakit perut, muntah, suhu badan tinggi dan kejang-kejang. Kemudian dibawa ke Rumah Sakit Rahma Husada Bantul. Pihak rumah sakit telah melakukan observasi dan tindakan medis, tetapi perkembangan kondisi kesehatannya tidak membaik. Selanjutnya Salsabila dirujuk ke Rumah Sakit Anak 45 Yogyakarta. Penderita ini tiba di rumah sakit itu sekitar pukul 06.30 WIB pada 17 April, dan meninggal dunia sekitar pukul 16.00 WIB. Sehari kemudian dilakukan penyelidikan epidiummologi terkait dengan kematian penderita DBD ini, dan pada 19 April dilakukan penyemprotan di rumah tempat tinggal Salsabila dan sekitarnya. Menurut dr Bintarto, di rumah korban DBD tersebut dan sekitarnya tidak ditemukan faktor penyebab berjangkitnya penyakit ini. "Apalagi angka bebas jentik di wilayah Kecamatan Bambanglipuro tidak terlalu buruk, sehingga tidak ada indikasi yang mendukung Salsabila terjangkit demam berdarah dengue di rumahnya," katanya. Ia menyebutkan, selama 2006 jumlah penderita penyakit ini di Bantul yang meninggal hanya enam orang, tetapi sekarang sudah sembilan penderita yang meninggal, padahal baru bulan keempat. Meski demikian, status Bantul belum dinyatakan KLB (Keadaan Luar Biasa), karena jumlah penderita DBD di kabupaten ini justru menurun, yakni sampai April 2007 tercatat 208 penderita, sementara pada periode yang sama pad
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007