Srinagar, Indi (ANTARA News) - Beberapa anggota militan menyerang basis militer di dekat Kota Jammu, India, Selasa, menewaskan tiga personel keamanan sebelum pasukan tentara menyudutkan mereka di dalam kompleks tersebut, demikian kata petugas.
Empat orang pria bersenjata menyerang basis militer di Nagrota sebelum subuh dan setelah baku tembak yang berlangsung beberapa jam pasukan keamanan menewaskan para penyerang itu, demikian kata pejabat militer setempat.
Tiga personel keamanan pria juga mengalami luka akibat serangan yang terjadi di Kota Jammu, India utara, dan negara bagian Kashmir.
Dalam serangan terpisah di wilayah selatan Jammu, perbatasan India, pasukan keamanan menewaskan tiga dari lima atau enam anggota militan yang berupaya menyelinap ke India di sepanjang wilayah perbatasan yang disengketakan oleh Pakistan, demikian kata pihak kepolisian.
Tiga anggota pasukan perbatasan terluka setelah mereka berusaha menghentikan para anggota militan tersebut yang hendak melintasi perbatasan.
Kawasan Himalaya Kashmir yang dihuni mayoritas muslim itu terbagi menjadi dua oleh India dan Pakistan yang merupakan seteru abadi sejak memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada 1947. Kedua belah pihak mendaku sepenuhnya wilayah itu.
Serangan terhadap pasukan keamanan makin meningkat dalam beberapa bulan terakhir, namun serangan di wilayah Jammu yang dihuni mayoritas umat Hindu tersebut tidak lazim.
Pertempuran lintas perbatasan India dan Pakistan bersamaan dengan peningkatakan militerisasi di perbatasan juga makin intensif setelah ketegangan antara dua negara bersenjata nuklir yang bertetangga tersebut meningkat.
Serangan itu terjadi pada hari yang sama dengan panglima militer baru Pakistan, Letnan Jenderal Qamar Javed Bajwa, menduduki jabatan. Kemudian pada pekan ini, para pejabat Pakistan berada di Kota Amritsar, India, untuk menghadiri pertemuan puncak regional Asia.
India menuduh Pakistan mendukung kelompok militan berdasarkan sisi perbatasan yang diseberangi untuk memulai serangan. Pakistan menyangkal dengan menuduh India menyalahgunakan hak-hak Muslim Kashmir menentang kekuasaan India.
Kashmir telah diliputi protes sejak pasukan keamanan membunuh seorang pemimpin separatis terkemuka pada bulan Juli lalu. Satu tindakan keras yang dilakukan untuk menanggapi protes telah melumpuhkan sebagian besar wilayah itu.
Sebanyak 19 tentara India tewas dalam serangan terhadap sebuah pangkalan militer India di Kashmir pada 18 September yang merupakan terburuk dalam 14 tahun terakhir.
Pada seranngan pagi hari itu, empat orang memasuki pangkalan Angkatan Darat di Sektor Uri di bagian utara negara bagian Kashmir.
Baku tembak terjadi antara personel Angkatan Darat dan dua gerilyawan, sementara dua gerilyawan lagi telah dilumpuhkan.
Prajurit yang cedera telah dibawa melalui udara ke satu Rumah Sakit Angkatan Darat di Ibu Kota Negara Bagian Kashmir-India, Srinagar, sekitar 70 kilometer dari lokasi serangan. Kondisi dua orang yang cedera dilaporkan kritis, tambah pejabat tersebut.
Menteri Dalam Negeri India Rajnath Singh telah membatalkan kunjungannya ke Rusia dan Amerika Serikat akibat serangan itu.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016