Kairo (ANTARA News) - Liga Arab, Jumat, menunjuk Mesir dan Jordania untuk memelopori pendekatan ke Israel guna memajukan usul perdamaian Arab Saudi tentang penyelesaian konflik Palestina-Israel. Israel memuji tawaran besar tanah-untuk-perdamaian itu namun mengatakan akan menolaknya jika tidak dilakukan beberapa perubahan. Meski begitu, negara-negara Arab berharap tawaran itu dapat menjadi dasar guna melanjutkan perundingan perdamaian Arab-Israel. Pada penghujung pertemuan di markas besar Liga Arab, Kairo, para menteri luar negeri dari 12 negara Arab serta Palestina, memilih Mesir dan Jordania, yang sudah mempunyai hubungan dengan Israel, mendekati Israel dan mengusahakan tawaran tersebut. Kelompok kerja lain yang terdiri dari delapan menteri luar negeri Arab serta Sesjen Liga Arab akan memperluas hubungan ke pihak-pihak lain, tulis kantor-kantor berita. "Tidak akan ada normalisasi gratis," kata Sekretaris Jenderal Liga Arab Amr Moussa dalam konferensi pers sesudah pertemuan istimewa tingkat menteri mengenai rencana perdamaian tersebut. Ketika ditanya kapan kontak itu akan dilakukan, dia menjawab, "Bisa besok atau dalam satu pekan. Terserah Mesir dan Jordania." Seorang jurubicara Perdana Menteri Israel Ehud Olmert mengatakan mereka akan memberi kesempatan kepada pihak Arab. "Kami menyambut baik kesempatan dengar pendapat mengenai prakarsa Arab ... kami tidak akan mendikte apa yang seharusnya mereka sampaikan, dan kami akan menjelaskan posisi kami dan dengan senang hati akan menyampaikannya kepada delegasi tersebut," kata Miri Eisin, jurubicara Olmert seperti dikutip IINA. Rencana perdamaian Arab lahir pada pertemuan puncak Liga Arab di Riyadh bulan lalu. Rencana itu berupa tawaran pembukaan hubungan diplomatik seluruh negara Arab dengan Israel asalkan semua wilayah yang direbut Israel pada perang 1967 dikembalikan serta adanya pemukiman bagi pengungsi Palestina. Liga Arab mengatakan amanat untuk Mesir dan Jordania itu adalah "awal usaha menuju diterimanya usul perdamaian Arab dan untuk memfasilitasi suatu permulaan bagi perundingan langsung". Moussa mengatakan kelompok kerja Arab akan diperluas ke tahap lebih lanjut jika pemerintah Israel menyetujui syarat-syarat dari negara Arab, misalnya mencopot sanksi terhadap pemerintah Palestina dan mengakhiri pembangunan pemukiman Yahudi serta pagar di sepanjang Tepi Barat.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007