Jakarta (ANTARA News) - Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi santai hasil survei yang menunjukkan elektabilitas dirinya berada di posisi ketiga, atau di bawah pasangan calon Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

"Semuanya masih dalam margin of error. Nanti suatu saat kita yang di (posisi) atas atau di tengah, artinya saat ini semua (calon) posisinya masih seimbang," ujar Anies usai berdialog dengan jurnalis di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Jakarta, Selasa.

Anies mengaku tidak memiliki strategi khusus untuk meningkatkan elektabilitasnya, tetapi akan tetap melakukan kampanye dengan metode blusukan untuk menyosialisasikan program kerja kepada warga Ibu Kota.

Menurutnya, cara blusukan dianggap lebih efektif untuk menjangkau seluruh komponen masyarakat, sekaligus untuk mendengar dan merasakan denyut nadi kehidupan warga Jakarta.

"Sebagian yang dirasakan warga Jakarta bisa kita dengar atau kita baca (di media), tetapi ada yang harus dirasakan (langsung). Kalau tidak turun ke bawah kita tidak akan bisa merasakan panas, pengap, polusi, atau air yang tidak bersih," kata Anies.

Bagi Anies, blusukan adalah perjalanan reflektif dan pengalaman spiritual berharga untuk bisa memahami keluhan dan kemiskinan yang dirasakan warga.

Sebelumnya, lembaga survei Charta Politika Indonesia merilis hasil survei tingkat elektabilitas calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan bertarung dalam pemilihan kepala daerah 15 Februari 2017.

Hasil survei tersebut menempatkan pasangan Agus-Silvy di urutan pertama dengan 29,5 persen suara, Basuki-Djarot di urutan kedua dengan 28,9 persen suara.

Sementara pasangan Anies-Sandi berada di urutan ketiga dengan 26,7 persen suara.

Pengumpulan data survei tersebut dilakukan pada 17-24 November 2016 melalui wawancara tatap muka dengan jumlah sampel 733 responden. Metode yang digunakan yakni acak bertingkat dengan margin of error 3,5 persen.

Pewarta: Yashinta Difa
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016