Saya sampaikan kepada Pimpinan DPR, jangan sampai proses ini (pergantian Ketua DPR) `benjol` karena harus keputusan bulatJakarta (ANTARA News) - Ketua DPR Ade Komarudin mengaku belum tahu posisi yang ditawarkan Partai Golkar, pasca keputusan partai tersebut menunjuk Setya Novanto sebagai ketua DPR kembali.
"Saya tidak tahu (posisi yang ditawarkan Golkar) karena tidak ikut rapat," kata Ade Komarudin (Akom) di Gedung Nusantara III, Jakarta, Selasa.
Akom mengatakan dirinya sejak Minggu (27/11) malam masuk Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta karena sakit dan baru keluar pada Senin (28/11) sore.
Karena itu menurut dia, dirinya tidak tahu apa yang menjadi keputusan Dewan Pembina Partai Golkar saat menggelar pertemuan dengan DPP Partai Golkar pada Senin (28/11).
"Saya baru keluar RSPAD pada Senin (28/11), datang buru-buru ke DPR sehingga saya belum tahu yang terjadi apa yang menjadi keputusan Dewan Pembina Partai Golkar," ujar anggota Dewan Pembina Partai Golkar itu.
Selain itu dia menegaskan, Pimpinan DPR akan memproses surat dari DPP Partai Golkar dan Fraksi Partai Golkar terkait pergantian Ketua DPR sesuai aturan yang berlaku.
Menurut dia, Pimpinan DPR akan melaksanakan Rapat Pimpinan pada Selasa (29/12) kemudian menentukan Rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPR dan hasilnya dibawa ke Rapat Paripurna.
"Saya sampaikan kepada Pimpinan DPR, jangan sampai proses ini (pergantian Ketua DPR) benjol karena harus keputusan bulat," katanya.
Dia menjamin proses pergantian itu berjalan dengan baik asalkan seluruhnya menjalani prosesnya sesuai aturan yang berlaku sehingga tidak ada cacat dalam keputusannya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie mengatakan partainya berjanji akan memberikan posisi kenegaraan bagi Ade Komarudin setelah digantikan oleh Setya Novanto di posisi Ketua DPR.
"Tadi kami juga membahas supaya Pak Ade juga mendapatkan posisi yang strategis di kenegaraan sesuai dengan pengabdiannya," kata Aburizal di Jakarta, Senin (28/11).
Dia mengatakan bahwa nantinya pembahasan itu akan dilakukan oleh Dewan Pembina Partai Golkar dan DPP Partai Golkar secara internal, serta akan dikomunikasikan lebih lanjut dengan Ade Komarudin.
Ketua DPP Golkar, Yorrys Raweyai mengungkapkan bahwa internal partai akan mempertimbangkan beberapa posisi bagi Ade Komarudin.
Dia mencontohkan, menjadi Menteri, duta besar Indonesia untuk negara sahabat, di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Menurut Yorrys, penempatan itu, akan dilakukan sesaat setelah DPR dalam Rapat Paripurna mengesahkan pergantian posisi Ketua DPR dari Ade Komarudin ke Setya Novanto.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016