Kolombo (ANTARA News) - Pria-pria bersenjata yang tidak dikenal menembak mati seorang wartawan Tamil di Srilangka utara dalam satu serangan terbaru terhadap personel media, kata satu kelompok hak asasi manusia, Jumat waktu setempat.
Subash Chandraboas (32) adalah redaktur surat kabar bulanan Tamil, Nilam, ditembak mati pada awal pekan ini saat di kediamannya di Vavuniya, 260 km utara Kolombo, kata Gerakan Media Bebas (FMM).
Chandraboas juga adalah wartawan lepas pada penerbitan-penerbitan lainnya.
FMM, yang beranggotakan wartawan dan aktivis hak asasi manusia, mengatakan pihaknya "terkejut atas pembunuhan yang mengerikan ini."
"Kendati pun alasan pembunuhan itu tidak jelas, FMM kuatir kasus seperti itu mungkin akan terjadi lagi terhadap wartawan dan media personil yang bekerja di utara dan timur," di mana pertempuran terjadi antara pasukan pemerintah dan pemberontak Macan Tamil, kata pernyataan itu.
Berita tentang pembunuhan itu muncul setelah seorang redaktur sebuah suratkabar nasional mengatakan ia menerima ancaman pembunuhan dari menteri pertahanan Sri Lanka Gotabhaya Rajapakse, satu tuduhan yang dibantah menteri itu.
Organisasi-organisasi media menyebut Sri Lanka sebagai tempat paling berbahaya bagi wartawan setelah Irak, dan kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan para pengeritik kebijakan pemerintah diperlakukan sebagai pengkhianat dan musuh negara.
Kendati pun tidak ada sensor resmi diberlakukan, pihak berwenang Sri Lanka mencegah wartawan mengunjungi daerah-daerah yang dikuasai pemberontak, yang melancarkan perang separatis untuk mendirikan sebuah negara bagi etnik Tamil di bagian utara dan timur pulau itu.
Pemberontakan yang dilakukan sejak tahun 1972 itu menewaskan lebih dari 60.000 orang, demikian AFP
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007