Indah saat ditemui wartawan di kediamannya RT 09 Gang Pusaka Jalan Bintan, Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Dumai Kota, dia katakan, seperti didatangi abangnya dalam keadaan berdarah di bagian kepala ketika sedang melaksanakan shalat.
"Firasat saya waktu itu sedang shalat tiba tiba Bang Bayu datang, tapi di bagian kepala berdarah. Ternyata benar kami dapat kabar dia mengalami kecelakaan," kata Indah, seraya menahan tangis, Senin.
Ia mengaku tidak mengatakan kepada siapapun, termasuk kedua orangtuanya, Nurbay Tanjung dan Delima, usai mendapat firasat buruk itu.
"Saya tak bilang firasat buruk ini karena takut nanti semuanya jadi kuatir," sebut anak bungsu dari sembilan bersaudara itu.
Indah menambahkan, ia sempat berkomunikasi dengan abangnya lewat pesan seluler sebelum peristiwa yang merenggut abangnya itu. Abangnya memberikan nasehat agar ia berhati hati memasang status di media sosial serta harus bersekolah yang benar.
Sementara, Tanjung mengaku sudah menyerahkan proses pemakaman anak ketujuhnya itu kepada pihak TNI di Dumai, yang akan dimakamkan secara militer di TMP Damai Sentosa, di Jalan Soekarno-Hatta, Dumai.
Keluarga saat ini juga masih menunggu kabar kepastian kedatangan jenazah bintara komunikasi di Kompi Markas Skuadon 13/Serbu Pusat Penerbangan TNI AD itu dengan meminta informasi dari kesatuan TNI AD setempat.
"Kami serahkan semua proses pemakaman kepada TNI dan saat ini juga masih menunggu informasi kedatangan ke Dumai," kata Tanjung, sambil memperlihatkan foto anak ketujuhnya itu.
Sementara itu, para kerabat keluarga dan tetangga terus berdatangan ke rumah duka untuk menyampaikan rasa belasungkawa.
Pewarta: Abdul Razak
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016