Warga tersebut bernama Sertu Bayu Sadeli Putra (28) yang berprofesi sebagai mekanik helikopter yang jasadnya telah ditemukan di pegunungan Kalimantan Utara.
Bayu tercatat sebagai warga Kampung Lokomotif, RT 004/RW 05, Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Istri dari Sertu Bayu Sadeli Putra, Rahmita Dewi (28) mengatakan almarhum sempat menghubunginya pada pekan lalu melalui layanan media sosial Blackberry Messenger (BBM).
"Almarhum meminta maaf kepada saya dan berpesan untuk menjaga kedua anaknya Bara Alimsyah (5) dan Rayihan Artarsyah (4 bulan)," katanya.
Selain itu, Bayu juga meminta istrinya untuk mengirimkan foto beserta dokumen lengkap semasa almarhum bertugas melalui BBM.
"Saya sendiri belum tahu maksudnya meminta foto dan dokumen untuk apa," katanya.
Menurut Dewi, Bayu meninggalkan rumah pada Juli 2016 ketika putra keduanya lahir.
"Suami saya hanya dua minggu ada di rumah karena harus kembali bertugas di Tanjung Redep, Kalimantan Timur," katanya.
Saat ini keluarga masih menunggu informasi lanjutan dan meminta agar almarhum dikebumikan di tempat kelahirannya di Dumai Provinsi Riau.
Sertu Bayu Sadeli Putra merupakan lulusan Pusat Pendidikan Penerbangan Semarang angkatan tahun 2008.
Pria kelahiran 11 Agustus 1988 tersebut dinyatakan tewas setelah helikopter Bell-412 EP nomor registrasi HA-5166 milik Pusat Penerbangan TNI AD--yang dinaikinya hilang kontak di Malinau Tower di ketinggian 2.500 kaki.
Sementara itu, suasana rumah duka nampak terus didatangi sejumlah keluarga, kerabat dan tetangga.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016