Sidney (ANTARA News) - Australia menunggu jawaban Turki atas permintaan mengekstradisi warga negaranya, yang diyakini menjadi perekrut utama untuk ISI, yang ditangkap Turki, kata pemerintah Australia, Senin.

Menteri Kehakiman Australia Michael Keenan mengatakan bahwa pria itu diyakini adalah Neil Prakash, yang dikaitkan dengan berbagai rencana serangan berpusat di Australia dan muncul di beberapa video ISIS serta berbagai majalah.

"Pada saat ini, dia jelas menjadi subjek dalam sistem peradilan dan hukum Turki," kata Keenan kepada radio Australian Broadcasting Corporation (ABC).

"Yang terpenting tentu saja, orang-orang yang terlibat dalam dugaan itu diadili," katanya.

Pemerintah Australia pada Mei lalu telah memberitahukan, bahwa berdasarkan intelijen AS, Prakash telah terbunuh dalam satu serangan udara di Mosul, Irak, pada 29 April 2016.

"Ternyata hal itu tidak terjadi," kata Keenan menambahkan bahwa Australia telah memastikan seteliti mungkin bahwa pria yang ditahan di Turki sebenarnya adalah Prakash.

Pemerintah Australia pada Mei lalu menuduh Prakash secara aktif merekrut pria, wanita dan anak-anak Australia serta mendorong tindakan terorisme.

Pada tahun lalu, Australia mengumumkan sanksi finansial bagi Prakash, termasuk mengancam siapa pun memberinya bantuan keuangan, dengan hukuman hingga 10 tahun penjara.

(Uu.R030)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016