Jerman itu rela mengeluarkan modal besar untuk membangun akademi pemain muda."

Bekasi, Jawa Barat (ANTARA News) - Salah seorang legenda klub Liverpool di Inggris, Vladimir Smicer, menilai bahwa Indonesia dapat meniru manajemen persepakbolaan Jerman dalam hal pengembangan pemain-pemain muda berkualitas tinggi.

"Jerman itu rela mengeluarkan modal besar untuk membangun akademi pemain muda," ujar Smicer dalam temu penggemar di Bekasi, Jawa Barat, Minggu.

Mantan pemain tim nasional Ceko itu mengemukakan, untuk menghasilkan pemain berkemampuan istimewa, maka diperlukan kerja sama semua pihak yang terlibat dalam sistem yang mumpuni.

Namun, pemain yang sudah berlaga 121 kali untuk Liverpool sepanjang 1999-2005 dan mencetak 10 gol itu mengingatkan pula, agar Indonesia menemukan ciri khas permainannya sendiri, walau secara konsep dasar bisa saja meniru negara lain.

Jerman, dinilai mantan pemain klub Slavia Prague, menerapkan kebijakan yang sangat baik terkait atlet muda, dan khusus sepak bola sejak 2000 lantaran Jerman terpuruk di Piala Eropa.

Tidak mau lagi jadi bulan-bulanan di Benua Biru, menurut pemain kelahiran 24 May 1973 itu, maka Federasi Sepak Bola Jerman (Deutschen Fußball-Bundes/DFB) kemudian membuat sebuah keputusan penting, yaitu semua klub profesional harus memiliki akademi pemain muda nomor wahid.

Oleh karena tidak semua tim memiliki kemampuan keuangan yang sama, ia menyatakan, maka DFB memberikan insentif program pengembangan pemain muda senilai 13 juta dolar Amerika Serikat (AS) per tahun.

DFB juga mewajibkan semua akademi pemain muda memiliki staf pelatih yang bekerja secara penuh, lapangan latihan yang baik, departemen kesehatan terintegrasi dan bekerja sama dengan pihak sekolah untuk pendidikan pesepakbola.

Laman DFB menlansir bahwa kini memiliki 365 pusat pengembangan pemain muda atau DFB Academy, melibatkan sekira 1.000 orang pelatih dan sekira 25.000 pesepak bola cilik putra dan putri.

Hasilnya, Jerman kini menjadi salah satu negara yang paling disegani di dunia sepak bola. Dengan jumlah penduduk sekitar 80 juta orang, sepertiga dari Indonesia, Negeri Bavaria bisa membentuk kesebelasan yang menjuarai Piala Dunia 2014, gelar keempat sepanjang keikutsertaan mereka di kompetisi empat tahunan itu setelah tahun 1954, 1974 dan 1990.

Tim nasional Jerman, yang berjuluk Der Panzer, pun bisa menghasilkan pemain-pemain muda ternama, antara lain Mesut Ozil (bermain di Arsenal), Thomas Mueller (Bayern Muenchen), Mario Goetze (Borussia Dortmund), Manuel Neuer (Bayern Muenchen), Julian Draxler (Wolfsburg), Marco Reus (Borussia Dortmund) dan Sami Khedira (Juventus).

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016