Jakarta (ANTARA News) - Setelah ditunggu-tunggu sejak akhir tahun 2006 lalu, isu soal reshuffle (perombakan) kabinet antara jadi atau tidak, akhirnya hampir mencapai titik terang setelah Presiden Susilo Bambang Yudhayono mengatakan reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu secara terbatas akan dilakukan pada awal Mei 2007. "Reshuffle terbatas akan saya umumkan pada awal Mei, kurang lebih dua minggu lagi dari sekarang," kata Presiden Yudhoyono usai shalat Jumat di Masjid Baiturrahim Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Presiden dalam pernyataan singkatnya, mengharapkan reshuffle yang bertujuan baik itu membuahkan hasil yang baik juga untuk efektivitas dan kinerja pemerintah. Menurut Presiden tujuan dilakukannya reshuffle terbatas kali ini, untuk peningkatan efektivitas dan kinerja pemerintah. Dimana saat ini pemerintah yang mempunyai tugas sangat berat, dan tantangan berat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Olehkarena itu, Presiden meminta para menteri agar bisa memahami jika terjadi `reshuffle` kabinet itu adalah untuk kepentingan yang lebih besar dan bukan kepentingan pribadi. Tentang kemungkinan dilakukan `reshuffle`, Presiden menjelaskan, bisa saja seorang menteri tidak dapat melanjutkan jabatannya karena kapabilitasnya, tidak memiliki kemampuan kerja sama yang baik, tetapi orang yang tepat tidak berada dalam posisi yang tepat. Di tempat terpisah, Wapres Jusuf Kalla, menepis anggapan lamanya pengumuman soal reshuffle kabinet karena belum adanya kesepakatan antara Presiden dan wapres ataupun dengan partai-partai namun hal itu terjadi karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih perlu mempertimbangkan banyak hal sebelum memutuskan melakukan reshuffle kabinet. "Tentu banyak yang dipertimbangkan. Presiden kan perlu mempertimbangkan banyak hal," kata Jusuf Kalla. Meskipun, Presiden telah "menjanjikan" reshuffle kabinet akan dilakukan awal Mei mendatang, namun masih belum dikethaui pos kementerian apa saja yang akan dilakukan perombakan. Wapres Jusuf Kalla belum bersedia memberikan jawaban pos mana saja yang akan dilakukan penggantian. "Tunggu sajalah, sabar-sabar," kata Wapres sambil tersenyum. Menurut Wapres, selaku Ketua Umum DPP Partai Golkar, partainya tidak mengajukan nama, tetapi jika diminta akan siap. Namun, tambah Jusuf Kalla, hingga saat ini belum ada permintaan. Sebagai partai besar, Partai Golkar menyiapkan kader-kadernya untuk duduk dalam kursi kabinet jika memang diminta oleh presiden. Jusuf Kalla mengaku partainya memiliki kader yang banyak sekali untuk masuk dalam kabinet. Namun di sisi lain, menurut Ketua DPP Partai Golkar, Syamsul Mu`arif, partainya siap menerima kenyataan jika Ketua Umum DPP Golkar Jusuf Kalla --yang juga merupakan Wakil Presiden -- hanya "sendirian" di dalam Kabinet Indonesia Bersatu, sebagai hasil reshuffle kabinet. "Tidak masalah. Itu kewenangan Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono, red). Kita akan tunduk kepada sistem. Kalau sistem mau menggunakan orang Golkar kita hormati tapi kalau tidak ya kita hormati," kata Ketua DPP Partai Golkar Syamsul Mu`arif.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007