"Sebenarnya deklarasi bebas anak jalanan sudah kita lakukan sejak 2015, tapi kegiatan ini untuk memperkuat tekad kita agar akhir 2017 Indonesia Bebas Anak Jalanan," kata dia.
Dia mengatakan, deklarasi sudah dilakukan bersama sejumlah kepala daerah dan koordinasi terus dilakukan.
Pembacaan deklarasi untuk tidak kembali ke jalan yang dibacakan dua perwakilan anak. Sebelumnya Parawansa juga menari bersama anak-anak untuk menyemarakkan suasana.
Jumlah anak jalanan pada 2015 sebanyak 33.400 anak tersebar di 16 provinsi. Sedangkan Anak jalanan yang mendapatkan layanan Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) baru mencapai 6.000 pada 2016.
Dia mengatakan, jumlah anak jalanan tertinggi di DKI Jakarta sebanyak 7.600 anak, disusul Jawa Barat dan Jawa Tengah sebanyak 5.000-an anak dan 2.000-an anak di Jawa Timur.
Dia mengatakan, situasi dan kondisi jalanan sangat keras dan membahayakan bagi kehidupan anak-anak. Ancaman kecelakaan, eksploitasi, penyakit, kekerasan, perdagangan anak, dan pelecehan seksual sering mereka alami. Kondisi ini juga sangat rentan terhadap pelanggaran bagi hak anak yang menjadi komitmen nasional maupun internasional.
Lebih lanjut dia mengatakan, penanganan anak jalanan tanggung jawab bersama antara masyarakat dan pemerintah baik pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan kota.
"Yang paling utama adalah keluarga, karena masalah anak turun ke jalan paling banyak karena masalah keluarga," ujar perempuan politisi dari NU itu.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016