Manila (ANTARA News) - Badan Kesehatan Dunia (WHO) hari Kamis mengungkapkan kecemasan atas kecelakaan sepedamotor, yang melibatkan kaum muda di Asia, dan memperingatkannya menjadi epidemi kesehatan masyarakat. WHO mencatat kaum muda pengemudi sepedamotor menjadi bagian terbesar pengguna jalan, yang cedera atau tewas, di negara Asia, misalnya, Kamboja dan Malaysia. "Berbagai unsur, seperti, ngebut, tidak memakai helm, perilaku mengambil risiko dan mabuk sambil mengemudi, memegang peranan dalam kecenderungan peningkatan itu," kata kantor wilayah WHO, yang bermarkas di Manila, seperti dikutip DPA. WHO menyarankan "usaha mudah" supaya jalanan lebih aman untuk kaum muda, seiring dengan dimulai kampanye Pekan Keselamatan Jalan se-Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk kaum muda serta keselamatan berkendara pada 23 hingga 29 April. Langkah tersebut, misalnya, menyusun dan memberlakukan kecepatan wajar serta menerapkan ambang kadar alkohol dalam darah, memperkenalkan dan mengharuskan penggunaan sabuk pengaman, helm dan larangan membawa anak-anak di sepedamotor. Pihak berwenang juga bisa menyediakan jalur khusus pejalan kaki dan pengendara sepeda, memasang "polisi tidur", membagi jalan dalam beberapa jenis serta meningkatkan pelayanan gawat darurat dari tempat kecelakaan ke pusat kesehatan. WHO mencatat hampir 1,2 juta orang di seluruh dunia setiap tahun tewas akibat tabrakan di jalan. Dari jumlah itu, 40 persen berusia di bawah 25 tahun. Jutaan lagi cedera dan sebagian cacat seumur hidup. Di negara berkembang, korban pada umumnya pejalan kaki, pengendara sepeda serta pengendara sepedamotor dan pengguna kendaraan umum. Sepedamotor adalah kendaraan keluarga, tempat anak-anak biasa diantar sebagai penumpang. Helm jarang digunakan, karena mahal dan helm anak-anak kurang, kata WHO.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007