Jakarta (ANTARA News) - Liverpool masih harus menunggu hasil pemindaian medis terhadap bintang mereka, Philippe Coutinho, untuk mengetahui kondisi pasti seberapa parah cedera engkel yang dialaminya.
Hal itu disampaikan pelatih Juergen Klopp dalam konferensi pers selepas mengalahkan Sunderland 2-0 dalam laga lanjutan Liga Utama Inggris, Sabtu setempat, sebagaimana dilansir laman resmi klub.
"Kami harus menunggu hasil pemindaian. Yang kami ketahui saat ini cederanya berkaitan dengan engkel, itu saja, makanya kami harus menunggu," kata Klopp.
"Ia mengalami kesakitan, namun perlahan membaik. Awalnya tentu sangat sakit, namun saat saya menemuinya di waktu istirahat, ia mengaku rasa sakitnya jauh lebih berkurang. Kami harus menunggu," ujarnya menambahkan.
Klopp mengaku dirinya cukup optimistis dan berharap Coutinho bisa mengikuti sesi latihan esok hari, saat ditanya berapa lama Coutinho bakal menepi.
"Jika saya tidak tahu apa masalah pastinya, bagaimana mungkin saya tahu berapa lama ia akan absen? Saya seseorang yang cukup optimistis, jadi saya harap ia bisa berlatih besok," katanya.
Coutinho ditarik keluar pada menit 34 setelah tergeletak kesakitan memegangi kaki kanannya usai mencoba menghalau bola yang tengah disapu gelandang Sunderland, Didier Ndong, di dalam kotak penalti lawan.
Coutinho digantikan Divock Origi yang belakangan memimpin Liverpool menuju kemenangan lewat gol pembuka keunggulan yang dicetaknya pada menit 75.
Sementara itu, Klopp juga memastikan bahwa Roberto Firmino memang ditarik karena antisipasi cedera saat dijatuhkan lawan di jelang pengujung babak kedua.
"Kondisinya jauh lebih baik dibandingkan Phil (Coutinho), tapi ada rasa sakit di betisnya," kata Klopp.
Cedera betis juga menjadi alasan Daniel Sturridge tak tercantum dalam daftar pemain melawan Sunderland kali itu, dengan laporan bahwa ia mengalami ketegangan otot betis.
"Ia (Sturridge) mengalami tegang di betisnya. Ia sudah absen latihan dua hari ini dan kami belum tahu kapan ia akan kembali. Besok juga belum tentu ia bisa berlatih," ujarnya.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016