Wakil Ketua Komisi X DPR RI Sutan Adil Hendra saat meninjau SKOI Kaltim di Komplek Stadion Utama Palaran, Samarinda, Jumat, mengatakan pihaknya telah melihat fakta di lapangan mengenai keberadaan SKOI Kaltim yang berdiri cukup megah dan ditunjang dengan sarana olahraga dan asrama reprentatif.
"Apalagi informasinya SKOI cukup berhasil mencetak atlet-atlet potensial dan bisa berprestasi di tingkat nasional dan internasional. Ini merupakan hal yang luar biasa dan perlu untuk dikembangkan di semua daerah," jelasnya.
Akan tetapi, lanjut Sutan Adil, kelangsungan operasional sekolah yang didirikan Pemerintah Provinsi Kaltim itu hanya mengandalkan bantuan dari APBD.
Ke depan, lanjutnya, sekolah olahraga yang ada di Kaltim ini layak untuk mendapatkan bantuan anggaran dari pemerintahan pusat.
"Kedatangan kami ini untuk kunjungan kerja ke daerah-daerah. Sebagai komisi yang bergerak di bidang pendidikan dan olahraga, kami memilih kunjungan ke Kaltim karena daerah ini punya sekolah khusus yang memproduksi atlet. Ini sangat luar biasa," ujarnya.
"Sejauh ini, kami melihat program SKOI sudah berjalan dengan baik, tinggal kendala dan kekurangan apa saja yang ada di sini akan jadi bahan laporan kami," tambahnya.
Rombongan Komisi X DPR RI yang ikut kunjungan kerja ke Kaltim adalah Sri Meliana, Dwita Ria, Yayuk Basuki, Zainul Arifin, Anwar Idris, dan Doni Ahmad Munir, serta Bayu Rahadian dari perwakilan Kemenpora.
Selain melihat kawasan SKOI Kaltim, rombongan Komisi X DPR juga melakukan peninjauan ke beberapa tempat olahraga yang ada di komplek Stadion Palaran Samarinda.
Ketika melihat berada di Stadion Utama Palaran, Sutan Adil Hendra sangat menyayangkan stadion megah yang dibangun untuk pembukaan PON XVII tahun 2008 itu, kini tidak dimanfaatkan secara maksimal untuk kegiatan olahraga.
"Sayang stadion semegah ini kurang dimaksimalkan, padahal di sini masih bisa dimanfaatkan untuk olahraga atletik, gedung serba guna bisa untuk latihan gulat atau cabang olahraga lainnya," jelasnya.
Pewarta: Arumanto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016