Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta pengerjaan proyek jalur kereta api dwiganda atau "double-double track" (DDT) dipercepat untuk mengoptimalkan perjalanan KA baik commuter maupun KA jarak jauh.
"Satu bulan terakhir ini ada beberapa keterlambatan perjalanan KA dan saya lihat juga ada keterlambatan pengerjaan proyek. Saat ini ada sekitar 850.000 penumpang dalam satu hari menggunakan KA commuter. Bisa dibayangkan kalau ada KA yang terlambat beberapa menit, banyak sekali (penumpang) yang terlambat," kata Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Untuk memperlancar proses pembangunan jalur dwiganda tersebut, Budi meminta PT Kereta Api Indonesia melakukan percepatan-percepatan pengerjaan proyek DDT, misalnya dengan menerapkan pengerjaan menjadi tiga giliran (shift).
"Pekerjaan ini bisa dilakukan lebih simultan dengan tiga shift. Dan juga kami minta PT KAI untuk bekerja lebih kooperatif supaya kontraktor bekerja lebih nyaman dan punya ruang," ujarnya.
Selain itu, Ia juga meminta bantuan kepada Pemprov DKI untuk membantu penertiban dan pembebasan lahan serta membereskan genangan air yang dapat menganggu perjalanan KA.
"Saya minta tolong kepada pak Gubernur DKI untuk membantu menyelesaikan penertiban dan juga menyelelesaikan banyak genangan (air)," tuturnya.
Budi menjelaskan proyek pembangunan jalur KA dwiganda Manggarai- Cikarang terdiri dari tiga bagian.
Bagian pertama, yaitu Manggarai - Jatinegara yang perkembangan pembangunannya mencapai 30 persen.
Bagian kedua, Jatinegara - Bekasi (10 persen) dan bagian ketiga Bekasi - Cikarang (70 persen).
Menurut dia, kendala terbesar pembangunan jalur KA dwiganda ada di stasiun Manggarai, namun dirinya tetap optimistis pembangunan akan selesai seluruhnya pada tahun 2019.
"Komplikasinya ada di Manggarai. Kita masih punya waktu, tapi saya ingin memastikan ini tidak terlambat lagi. Makanya saya minta Dirut PT KAI menyampaikan kira-kira programnya apa saja untuk mempercepat ini. Kita harapkan awal 2019 selesai" tegasnya.
Pembangunan jalur KA dwiganda Manggarai - Cikarang sepanjang 38 kilometer itu dilakukan untuk memisahkan antara jalur utama untuk KA jarak jauh, dan jalur kereta rel listrik (KRL).
Khusus untuk jalur KA antara Stasiun Jatinegara dan Stasiun Manggarai juga akan dibuat jalur atas (elevated) untuk KA jarak jauh dan jalur di bawahnya untuk KA Commuter, sehingga KRL Commuter dari Bekasi - Jakarta dan sebaliknya tidak terganggu.
Budi menuturkan nantinya jalur rel di stasiun Manggarai akan dibangun dua tingkat untuk memisahkan jalur KA, yaitu antara KA Jarak Jauh, KRL Jabodetabek dan KA Komuter Bandara.
"Stasiun ini akan menjadi perhentian terakhir untuk perjalanan KA jarak jauh," katanya.
Dengan adanya pemisahan jalur tersebut, Budi berharap dapat menghilangkan keterlambatan KRL dan juga sekaligus menambah kapasitas penumpang yang kini 850.000penumpang menjadi 1,2 juta penumpang per harinya.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016