Bandung (ANTARA News) - PT Dirgantara Indonesia mengirimkan satu unit pesawat CN235-220M Multi Purpose Aircraft Kepolisian Kerajaan Thailand, ke Thailand dari hanggar Final Assy Fixed Wing PT DI. Pengiriman itu dilakukan dalam penerbangan singgah (ferry flight), Jumat ini.


Persiapan penerbangan pesawat buatan PT DI itu dihadiri Executive Assistant Managing Director Thai Aviation Industry Co Ltd (TAI), Group Captain Manoon Nangern, didampingi Direktur Utama PT DI, Budi Santoso.

Santoso mengatakan, "Pembelian CN235-220M ini menambah jumlah pesawat terbang yang terbang di udara Thailand karena sebelumnya dua unit CN235-220 telah digunakan Kementerian Pertanian Thailand."

Pesawat singgah itu dimulai dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, menuju Bandara Internasional Hat Yai, Thailand bagian selatan di dekat perbatasan Malaysia.

Selanjutnya CN-235-220M itu terbang ke Bandara Internasional Don Muang, Bangkok, Thailand, dan akan akan menempuh fase final acceptance Kepolisian Kerajaan Thailan, sebagai pengguna terakhir.

Penandatanganan kontrak pengadaan satu unit pesawat terbang CN235-220M Multi Purpose Aircraft itu telah dilaksanakan 19 September 2014 antara PT DI dengan TAI.

Kontrak pengadaan satu unit CN235-220M Multi Purpose Aircraft merupakan implementasi kesepakatan kolaborasi industrial antara PT DI dan TAI yang ditandatangani di Bandung, 17 September 2013.

TAI merupakan mitra kerja PT DI untuk menguasai pasar pesawat terbang kecil dan medium di Thailand.

TAI dapat melakukan penjualan, memodifikasi, kostumisasi, dan perawatan berbagai pesawat terbang termasuk CN235, NC212, dan N219 buatan PT DI.

Pesawat terbang CN235-220M Multi Purpose Aircraft ini dapat digunakan sebagai pesawat terbang VIP, transport personel militer, evakuasi medis, transport sipil, dan kargo, yang dapat dipasang bergantian sesuai kebutuhan operasional Royal Thai Police.

Pesawat terbang CN235-220M Multi Purpose Aircraft dilengkapi pintu depan yang bisa dipakai sebagai pintu masuk atau keluar untuk VIP/VVIP dan pintu belakang khusus yang dibuka ke arah dalam dan cukup besar untuk dipakai saat operasi terjun payung.

Sementara ramp door tetap ada untuk keluar masuk barang yang ukurannya cukup besar atau dapat dimasukkan kendaraan kecil.

Berdasarkan evaluasi TAI, satu pesawat terbang dengan kemampuan untuk berbagai misi dianggap lebih menguntungkan dari pada membeli beberapa pesawat terbang yang masing-masing dengan satu atau dua misi.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016