Rembang (ANTARA News) - Nelayan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, menemukan bagian depan bangkai kapal yang mengalami kecelakaan laut di perairan pantura Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Rabu siang.
Kepala Satuan Polisi Air (Polair) Polres Rembang Iptu Sukamto dihubungi dari Kudus, Rabu, membenarkan, adanya temuan bagian depan bangkai kapal yang mengalami kecelakaan laut di Tuban.
Penemuan tersebut, kata dia, Rabu (23/11) sekitar pukul 09.00 WIB.
Selanjutnya, lanjut dia, informasi nelayan tersebut ditindaklanjuti dengan evakuasi bangkai kapal yang lokasinya sekitar 10 mil dari PLTU Rembang.
Evakuasi tersebut, lanjut dia, dipimpin Sekretaris Desa Jatisari, Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang dengan cara bangkai kapal yang dalam kondisi badan kapal tinggal separuh pada bagian depan ditarik menggunakan kapal milik nelayan Desa Jatisari.
Nelayan yang menemukan, merupakan nelayan asal Desa Jatisari.
Saat ditemukan, katanya, tidak ditemukan adanya korban meninggal, melainkan hanya tas yang berisi pakaian, kaos tangan, obat-obatan serta KTP atas nama Sunardi warga Desa Tlogomojo, Kecamatan Batangan, Pati.
Untuk saat ini, lanjut dia, proses evakuasi kapal dihentikan sementara karena dan akan dilanjutkan Kamis (24/11).
"Posisi bangkai kapal tersebut dari bibir pantai sekitar 1 mil," ujarnya.
Evakuasi bangkai kapal, dimulai sejak pukul 12.00 WIB dan dihentikan sekitar pukul 17.00 WIB.
Proses tersebut juga didukung tim gabungan, seperti dari Satpol Air, Basarnas, TNI AL, BPBD serta Syahbandar setempat.
"Mereka siap melanjutkan evakuasi Kamis (24/11) yang akan dimulai sekitar pukul 08.00 WIB," ujarnya.
Saat ini, kata dia, sedang dilakukan evaluasi pencarian kemungkinan adanya korban, menyusul ditemukannya bagian depan bangkai kapal yang mengalami kecelakaan di Tuban.
Seperti diketahui, bahwa kapal motor Mulya Sejati milik warga Juwana, Kabupaten Pati, yang membawa 27 ABK ditabrak Kapal MV Thaison IV di perairan laut pantura, Tuban, pada 19 November 2016 sekitar pukul 04.00 WIB.
Akibat tabrakan tersebut, KM Mulya Sejati terbelah menjadi dua dan tenggelam, sedangkan anak buah kapal (ABK) berusaha menyelamatkan diri.
Dari puluhan ABK tersebut, 12 ABK berhasil menyelamatkan diri, sedangkan 15 ABK lainnya dikabarkan hilang, meskipun dalam perkembangannya ditemukan tiga korban.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016