Semua elemen masyarakat harus terlibat tanpa terkecuali. Termasuk kampus yang merupakan sumber intelektualitas."
Yogyakarta (ANTARA News) - Komisi Pemberantasan Korupsi menggandeng tiga perguruan tinggi di Yogyakarta, Semarang, dan Malang menggelar Festival Integritas Kampus 2016 sebagai upaya mendorong terciptanya perubahan sosial, khususnya di lingkungan kampus.
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Rabu, mengatakan pemberantasan korupsi akan berhasil jika masyarakat terlibat dan berperan aktif dalam gerakan antikorupsi untuk menciptakan perubahan sosial.
"Semua elemen masyarakat harus terlibat tanpa terkecuali. Termasuk kampus yang merupakan sumber intelektualitas," kata dia.
Tiga perguruan tinggi negeri yang dilibatkan dalam festival bertema "Buat Jejak Masa Depanmu" itu yakni Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Diponegoro, Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta, dan Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Brawijaya.
Menurut Saut, gerakan antikorupsi yang digagas mahasiswa akan memberikan efek samping positif lainnya, yakni melatih integritas para mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja sesungguhnya.
"Mahasiswa bisa memanfaatkan ajang ini untuk mengimplementasikan keilmuannya masing-masing secara positif," tuturnya.
Dalam festival itu, menurut dia, mahasiswa diminta mengampanyekan sosial dengan merespon dan mengkritisi situasi di lingkungan kampus masing-masing. Tujuannya, agar lebih banyak mahasiswa yang terpapar isu integritas dan menjadikannya sebagai dasar untuk melakukan perubahan.
"Proposal yang diajukan unik-unik, ada yang mengkritisi sistem absensi kampus, hingga mengenai kejujuran terhadap orang tua," ujarnya.
Dalam perhelatan Festival Integritas Kampus 2016 yang berlangsung di tiga kota, telah terjaring 15 tim peserta kampanye sosial dengan tema bervariasi seperti akuntabilitas anggaran kegiatan mahasiswa (Malu Mark Up, Ucap Malu Cap Palsu, Proposal Jujur, Laporan Pertanggungjawaban Antikorupsi), kejujuran (Honesty For Parent), kedisiplinan (Mari Ngopi Buka Copy, Proud to be Me, Jujur Ora Ajur), anti plagiat (Jaket Koruptor Waktu, Menolak Titip Absen, Kurir Absen), hingga kepedulian (Gerakan Membaca Koran, Polusi Suara, Anti- Korupsi Informasi).
Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Gregorius Sri Nurhartanto berharap kegiatan yang digagas KPK itu mampu menjadikan mahasiswa menjadi agen perubahan yang mampu mengajarkan nilai kejujuran dan integritas di lingkungan masyarakat.
"Kegiatan semacam ini luar biasa kita bisa menjadikan anak-anak kita sebagai penyebar virus kejujuran dan kebaikan di masyarakat," ucapnya.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016