"Nama Mangkubumi akan dimanfaatkan untuk menggantikan nama Jalan AM Sangaji yang lokasinya kebetulan berada tepat di sisi utara Jalan Margo Utomo," kata Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta Edy Muhammad di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, penggunaan kembali nama Mangkubumi sebagai nama jalan dapat digunakan untuk menguatkan keberadaan sumbu filosofis Yogyakarta yang menghubungkan Gunung Merapi di sisi utara hingga pantai selatan, serta untuk menguatkan Yogyakarta sebagai kota budaya.
Penggunaan nama Mangkubumi sebagai nama jalan menggantikan nama Jalan AM Sangaji diatur melalui Keputusan Wali Kota Yogyakarta Nomor 494 Tahun 2016 yang ditetapkan pada 27 Oktober.
Pemerintah, lanjut Edy, akan mengeluarkan informasi mengenai perubahan nama jalan tersebut kepada warga yang tinggal di sepanjang jalan yang akan mengalami penggantian nama. Jalan AM Sangaji didominasi oleh pertokoan dan tempat usaha lainnya.
"Perubahan nama jalan akan dilayani saat warga mengurus perpanjangan izin. Nanti, kami juga akan berkoordinasi dengan DIY terkait penggunaan nama Mangkubumi," katanya.
Selain Jalan Margo Utomo, penggantian nama jalan juga pernah diberlakukan di ruas jalan lain, yaitu Jalan Ahmad Yani yang berubah menjadi Jalan Margo Mulyo dan jalan Trikora berubah menjadi Jalan Pangurakan.
Sementara itu, Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Windarto mengatakan, akan menyiapkan papan nama jalan untuk dipasang di ruas Jalan Mangkubumi yang baru.
"Kami siapkan papan nama jalannya, sedangkan pemberitahuan mengenai perubahan nama jalan akan ditangani oleh Bagian Tata Pemerintahan," katanya.
Sedangkan untuk nama jalan AM Sangaji rencananya akan digunakan untuk ruas Jalan Magelang yang masuk wilayah administrasi Kota Yogyakarta.
"Tetapi, belum akan dilakukan tahun ini. Satu persatu terlebih dulu supaya masyarakat terbiasa dengan perubahan nama jalan. Mungkin bisa tiga tahun seperti perubahan nama jalan di Margo Utomo hingga Pangurakan," katanya.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016