Dhaka (ANTARA News) – Uber meluncurkan layanan pemesanan tumpangan mobilnya di ibu kota Bangladesh, Dhaka, pada Selasa (22/11), dengan alasan layanan mereka dapat membantu mengurangi kemacetan di salah satu kota terbesar di dunia itu.
Dhaka adalah kota ke-33 di Asia Selatan tempat aplikasi taksi online itu sudah tersedia.
Layanan Uber pertama di sana dipesan oleh bintang cricket Bangladesh Shakib Al Hasan, kata perusahaan yang berbasis di California itu. Uber menambahkan bahwa teknologinya akan membantu mengurangi kemacetan dan meningkatkan kualitas udara.
"Uber memiliki tujuan sederhana: menggunakan teknologi guna membuat kota kita lebih mudah diakses sambil mengurangi kemacetan dan polusi," ujar Amit Jain, presiden Uber India dan Asia Selatan.
Pemerintah Bangladesh mendukung peluncuran Uber di ibu kota – yang memiliki lebih dari 30 juta penduduk di sana dan sejumlah kota industri di sekitarnya, namun kekurangan sistem transportasi bawah tanah. Hal tersebut menyebabkan warga hanya bergantung pada jalan yang sangat padat.
"Kota pintar adalah bagian integral dari Bangladesh digital dan saya senang ada Uber di Dhaka sebagai bagian dari upaya kami membangun kota pintar," kata junior Information Technology Minister Zunaid Ahmed Palak.
Belum ada komentar dari pengemudi taksi di kota tersebut mengenai kehadiran Uber, seperti dikutip AFP.
Uber telah berevolusi dari layanan berbagi tumpangan di seluruh dunia sejak diluncurkan pada 2010 hingga menjadi salah satu startup paling bernilai di dunia.
Namun, Uber telah menghadapi protes dari sejumlah operator taksi di sebagian tempat dan juga diterpa kendala regulasi dan tuntutan hukum.
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016