London (ANTARA News) - Sendratari Ramayana Prambanan dipentaskan di hadapan sekitar 400 penonton dan diplomat di Kantor Pusat Organisasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan dan Budaya Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), Paris, Prancis, Selasa malam.
Menurut Duta Besar/ Deputi Wakil Tetap RI di UNESCO T. A. Fauzi Soelaiman, pementasan sendratari itu merupakan bagian dari perayaan 25 tahun inskripsi Kawasan Candi Borobudur dan Prambanan masuk dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO, serta 20 tahun inskripsi Situs Manusia Purba Sangiran masuk dalam daftar yang sama.
Duta Besar/Delegasi Tetap RI untuk UNESCO Dr. Hotmangaradja Pandjaitan saat pembukaan pementasan Sendratari Ramayana Prambanan mengatakan bahwa kawasan Candi Borobudur dan Prambanan adalah dua situs warisan dunia UNESCO asal Indonesia yang telah diinskripsi sejak tahun 1991.
Selama 25 tahun tersebut, Indonesia telah menerima banyak manfaat dari UNESCO dalam melestarikan kedua situs warisan budaya tersebut.
"Untuk mengucapkan rasa terima kasih kepada UNESCO, Indonesia merayakan ulang tahun inskripsi tersebut di Kantor Pusat UNESCO Paris," katanya.
Hotmangaradja menuturkan bahwa cerita Ramayana yang berasal dari India memiliki banyak versi di seluruh penjuru dunia dan rata-rata negara Asia mengenal cerita tersebut.
Cerita Ramayana yang ditampilkan di UNESCO pada Selasa malam, ia menjelaskan, adalah cerita yang berasal dari relief yang terpahat di dinding Candi Prambanan sehingga disebut sebagai Ramayana Prambanan.
Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Edy Setijono, mengharapkan masuknya inskripsi Borobudur dan Prambanan ke Daftar Warisan Dunia UNESCO dapat menarik perhatian masyarakat, bukan untuk berwisata, tapi juga melestarikannya.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016