Rio de Janeiro (ANTARA News) - Mantan striker Brazil, Romario, Kamis, mengatakan dia masih memimpikan untuk mencetak gol ke-1000 nya di stadion Maracana meski sudah mendapat tawaran bermain di klub-klub Meksiko dan Eropa. Pemain berusia 41 tahun itu sudah mencetak 999 gol selama karirnya -- menurut catatannya sendiri -- untuk tiga pertandingan terakhirnya dimana Vasco tersingkir dari dua kompetisi dan pelatih Renato Portaluppi dipecat. Vasco tidak akan bermain di Maracana lagi sampai mereka menghadapi rival setempat Fluminense dalam kejuaraan Brazil pada 3 Juni. Tetapi mereka sebelumnya punya dua pertandingan kandang di stadion mereka sendiri Sao Januario dan Romario mengatakan akan meminta kepada klub itu untuk memindahkan pertandingan ke Maracana. "Impian saya masih ingin mencetak gol di Maracana dan saya berharap itu akan terwujud secepat mungkin," katanya kepada wartawan, seperti dilaporkan Reuters, di Bandara Rio de Janeiro setiba dari berlibur sepekan di Miami. "Saya akan menanyakan kepada ketua klub apakah kami bisa memainkan pertandingan kandang kami di Maracana....saya sudah berjanji kepada Tuhan bahwa saya akan mencetak gol pada pertandingan mendatang." Romario, yang tahun lalu bermain untuk klub-klub di Amerika Serikat dan Australia, mengatakan tak ingin lagi pindah bermain di luar negeri. "Ada pendekatan dari satu klub di Meksiko dan dua di Eropa, tapi pada prinsipnnya saya ingin mencetak gol menggunakan seragam Vasco." Pekan lalu, klub divisi satu Meksiko mengumumkan mereka ingin mengontrak Romario dan menurunkan dia dalam Piala Libertadores Amerika Selatan. Romario, yang diizinkan pergi berlibur sementara sisa timnya berlatih di Rio de Janeiro untuk kejuaraan Brazil pekan ini mengatakan, sebelumnya belum pernah ditangani pelatih baru Celso Roth. Dia mengatakan, Renato menjadi korban dari hasil sepak bola. "Itulah sepak bola, kita harus menerima itu," katanya. "Ketika Anda tidak berhasil, selalu pelatih yang jadi korban. Saya berharap Renato akan bernasib baik dalam klub dia berikutnya." Vasco mendapat kritik luas karena mengutamakan ambisi pribadi Romario diatas tim, lebih-lebih ketika striker veteran itu tidak memperkuat tim dalam dua pertandingan terakhir mereka karena tidak dimainkan di Maracana. Kritik juga ditujukan terhadap jumlah gol Romario yang memasukkan gol yang dicetaknya saat junior dan dalam pertandingan persahabatan. (*)

Copyright © ANTARA 2007