"Meskipun Banser tidak dibayar oleh pemerintah, tidak dipersenjatai, namun harus selalu menjadi garda terdepan NKRI. Itulah perjuangana sahabat-sahabat semua," kata dia di Batam, Selasa.
Saat ini, kata dia, Bangsa Indonesia tengah menghadapi cobaan besar berupa individualisme dan gerakan-gerakan anti kebhinekaan yang mengancam keutuhan.
Ia mencontohkan, ancaman demo di Jakarta pada 2 Desember mendatang merupakan salah satu tantangan dan cobaan bagi bangsa Indonesia.
"Saya tahu ini merupakan tugas yang berat. Tapi banser harus selalu siap berjuang untuk mempertahankan kebinekaan dalam NKRI," kata Cholil.
Cholil meminta kader Banser meneladani perjuangan pada ulama bersama pejuang-pejuang lain yang melahirkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Tantangan mempertahankan NKRI akan sangat berat. Jadi kami minta Banser agar senan tiasa komitmen berjuang mempertahankan Indonesia," kata dia.
Ia meminta seluruh kader Ansor dan Banser agar tidak terpengaruh dan ikut-ikutan dalam aksi pada 2 Desember 2016 yang tidak jelas lagi misinya.
"Yang murni aksi bela Islam itu pada 4 November lalu. Sementara pada 2 Desember nanti sudah tidak sesuai dengan sifat Islam lagi. Jangan terpengaruh dan ikut-ikutan," kata dia.
Hal tersebut dikatakan Cholil usai menjadi inspektur apel kursus banser pimpinan di Asrama Haji Batam yang diikuti ratusan kader dari Wilayah Kepri. Kegiatan itu akan berlngsung hingga 28 November.
Pewarta: Larno
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016