Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Senegal, Mankeur Ndiaye, memastikan bahwa Pemerintah Senegal akan mendukung pencalonan Indonesia untuk menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) periode 2019-2020.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menlu Mankeur Ndiaye dalam pertemuan dengan Dubes Indonesia untuk Senegal, Mansyur Pangeran, menurut keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Selasa.
Menlu Mankeur Ndiaye mengatakan bahwa Indonesia adalah negara besar yang berperan sangat aktif untuk isu-isu penting PBB, baik di tingkat regional maupun di fora internasional.
Dia menyebutkan bahwa Indonesia dan Senegal sama-sama mengirimkan pasukannya untuk Misi Penjaga Perdamaian PBB di negara-negara yang terlibat konflik.
"Senegal dan Indonesia juga telah bekerja sama dengan baik dan saling mendukung untuk kepentingan nasional masing-masing," ujar dia.
Dubes Mansyur Pangeran pada kesempatan itu menyampaikan bahwa Indonesia dan Senegal sama-sama negara yang cinta damai, selalu aktif ikut menjaga stabilitas dan keamanan, serta perdamaian dunia.
"Indonesia juga ingin mencontoh Senegal yang merupakan negara nomor tujuh terbesar dunia dalam pengiriman pasukan penjaga perdamaian, yaitu sebanyak 3.575 personil tentara dan polisi," kata dia.
Sementara Indonesia menduduki peringkat 10 terbesar dunia dalam pengiriman pasukan penjaga perdamaian di bawah PBB.
Dubes RI juga mengucapkan selamat kepada Menlu Ndiaye karena pemerintah Senegal sedang menduduki posisi Presiden Dewan Keamanan PBB selama November 2016.
Untuk itu, kata Dubes Mansyur, Pemerintah Indonesia sangat menghargai dukungan dari Pemerintah Senegal untuk pencalonan Indonesia di DK PBB.
Kampanye pencalonan Indonesia untuk menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020 telah diluncurkan secara resmi oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla di New York pada 22 September 2016.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016