Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Australia membuka pendaftaran Program Pertukaran Muslim Australia Indonesia tahunan 2017.
Para peserta berkunjung ke Melbourne, Sidney dan Canberra guna bertemu dengan para pemimpin agama dan masyarakat serta memperoleh pengalaman kemajemukan budaya di negeri Kangguru.
Siaran pers dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta yang diterima di Jakarta, Selasa menyebutkan program ini mengundang para tokoh muda Muslim Indonesia guna memperoleh pengalaman bagaimana Islam dan agama-agama lain dipraktikkan di Australia selama dua pekan.
Dalam program yang dilaksanakan melalui Lembaga Australia-Indonesia ini para pemuda Muslim dari kedua negara dapat bertukar pikiran dan meningkatkan saling pengertian akan peranan agama di negara masing-masing.
Para peserta akan belajar tentang masyarakat Muslim awal di Australia yang sudah terbentuk sejak 1650 dan berkunjung ke Museum Islam Australia dan Masjid Gallipoli yang bersejarah di Sidney.
Ada sekitar 175 masjid di seluruh Australia, dan hampir setengah juta Muslim di negara tersebut.
Islam adalah salah satu agama dengan pertumbuhan tercepat di Australia yang diperkirakan tumbuh sekitar 40 persen setiap tahun.
Hampir setengah umat Muslim Australia lahir di Australia yang berasal dari beragam latar belakang termasuk Timur Tengah, Asia Selatan, Eropa Timur dan Asia Tenggara.
Di Australia warga dari semua budaya dan agama dapat mengungkapkan kepercayaan mereka dan mempraktikkan agama mereka tanpa intimidasi dan campur tangan.
Sebagai bagian dari pertukaran tersebut, tahun depan sekelompok masyarakat Australia akan menjalani program yang sejenis di Indonesia.
Pewarta: Libertina Widyamurti Ambari
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016