Enam puluh duta damai terpilih dari Medan, Makasar, Jakarta dan Yogyakarta mengikuti pelatihan yang berlangsung di Jakarta dan Bogor dari 22 sampai 25 November itu.
Kepala Sub Direktorat Pengawasan dan Kontra Propaganda Sujatmiko saat membuka pelatihan di Jakarta, Selasa, menyatakan upaya melawan propaganda negatif di kalangan muda sangat dibutuhkan mengingat generasi muda menjadi salah satu target perekrutan kelompok teroris.
Sujatmiko mengatakan pelibatan anak-anak muda dalam menghadapi propaganda terorisme dan radikalisme sangat penting karena mereka lebih memahami cara komunikasi generasi mereka.
"Perlu untuk melaksanakan kontra propaganda dengan ceria sesuai dengan jamannya adik-adik generasi muda, menyebarkan virus perdamaian di dunia maya," katanya.
Ia mengatakan bahwa saat ini ada empat daerah merah, yang berpotensi tinggi menjadi target perekrutan teroris, yakni Solo dan sekitarnya, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
Kelompok teroris dan radikal selama ini banyak menggunakan Internet untuk menyampaikan propaganda dan merekrut agenda.
Kepala BNPT Suhardi Alius mengatakan bahwa menurut survei 64,7 persen pengguna Internet adalah kaum muda, karenanya sangat penting melibatkan anak muda dalam upaya menangkal propaganda kelompok teroris di dunia maya.
"Kurang kalau setahun empat kali pelatihan, perlu ditambah. Karena sekarang sudah tidak ada daerah yang tidak ada merahnya. Perlu disebarkan ke seluruh daerah," katanya.
Duta Damai Dunia Maya dibentuk tahun 2015 dan hingga saat ini anggotanya 280 orang yang terbagi dalam 23 kelompok yang tersebar di Jakarta, Makassar, Medan dan Yogyakarta.
Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016