Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, ditutup melemah sebesar 21,79 poin atau 0,42 persen menjadi 5.148,31, seiring dengan kekhawatiran investor terhadap meningkatnya utang luar negeri.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 5,51 poin (0,63 persen) menjadi 862,04.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi di Jakarta, mengatakan pelemahan IHSG BEI seiring dengan kehawatiran investor terhadap meningkatnya utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir triwulan III 2016 tercatat sebesar 325,3 miliar dolar AS atau tumbuh 7,8 persen (yoy).
"Meskipun menurut BI pertumbuhan utang luar negeri Indonesia tergolong cukup sehat. Namun, invesor memilih mewaspadai risiko yang dapat timbul terhadap perekonomian nasional ke depannya," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, pelaku pasar asing yang kembali melanjutkan lepas saham menambah sentimen negatif bagi laju IHSG. Berdasarkan data BEI, pelaku pasar asing membukukan jual bersih sebesar Rp141,532 miliar pada awal pekan ini.
Namun, secara teknikal, lanjut dia, saham-saham di dalam negeri yang berada dalam area jenuh jual, membuka peluang bagi IHSG bergerak menguat. Diperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 5.100-5.175 poin pada Selasa (22/11), besok.
Sementara itu frekuensi perdagangan saham di pasar reguler BEI mencapai 277.611 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,882 miliar lembar saham senilai Rp5,767 triliun.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 13,57 poin (0,06 persen) ke level 22.357,78, indeks Nikkei naik 138,61 poin (0,77 persen) ke level 18.106,02, dan Straits Times melemah 21,98 poin (0,77 persen) posisi 2.816,67.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016