Baghdad (ANTARA News) - Tiga lagi serdadu Amerika Serikat tewas akibat serangan di Irak, kata tentara negara adidaya, Kamis, sehingga pada bulan ini saja jumlah tentara AS yang teaws menjadi 53 orang. Dua tentara tewas hari Rabu sesudah kendaraan mereka dihantam bom jalanan di utara Bagdad sekembali dari ronda tempur. Tentara ketiga tewas akibat ronda keamanan tempurnya dihujani tembakan di Bagdad baratdaya, juga pada Rabu. Kematian terakhir itu, yang diumumkan saat Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates mengunjungi Irak, membuat kehilangan tentara itu sejak serbuan 2003 menjadi 3.313 orang, kata hitungan kantor berita Prancis AFP berdasarkan atas angka Pentagon. Terdapat 145.000 tentara Amerika Serikat di Irak dan jumlah itu bakal naik menjadi 160.000 menjelang Juni atas perintah dadakan Bush untuk mencoba memulihkan ketenteraman di Bagdad. Dengan terkunci dalam kebuntuan sepekan atas dana darurat 120 milyar dolar Amerika Serikat (sekitar 1,08 biliun rupiah) untuk perang di Irak dan Afganistan, Presiden George Bush dan pemimpin Demokrat dijadwalkan bertemu tertutup di Gedung Putih. Anggota partai Demokrat takkan berusaha memangkas dana bagi tentara Amerika Serikat di Irak, tapi akan mendesak kemajuan politik di negara dicabik perang itu sebagai syarat, kata senator penting awal April. "Kami takkan memotong dana bagi tentara," kata Ketua Partai Demokrat di Komite Angkatan Bersenjata Senat Carl Levin kepada jaringan berita Inggris BBC saat menanggapi upaya partai itu untuk menjadwalkan penarikan tentara tersebut. "Yang mesti kami lakukan, dan akan kami lakukan, ialah terus mendesak presiden menekan pemimpin Irak mewujudkan penyelesaian politik," kata Levin. Anggota parlemen Amerika Serikat mensahkan usul tajaan partai Demokrat, yang menetapkan penarikan tentara Amerika Serikat sebagai syarat bagi pencairan dana penting. Bush menolak upaya partai Demokrat menetapkan tenggat dan mencapnya "pernyataan politik". Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat mensahkan rancangan itu dengan tenggat penarikan berbeda, masing-masing 31 Agustus 2008 dan 31 Maret 2008. Kedua majelis tersebut harus menyatukan kedua rancangan itu sebelum menyepakati naskah tunggal untuk dikirim kepada Bush. Bush mendesak partai Demokrat mensahkan rancangan mereka buat ia sesegera mungkin, sehingga ia dapat memvetonya dan Kongres dapat bekerja merancang pilihan bagi pemberian dana untuk tentara Amerika. Levin menanggapinya dengan menyeru Bush memenuhi janjinya membuat pejabat Irak memenuhi "penentu" politik. Persyaratan itu masih akan termaktub dalam rancangan dana, sekalipun jadwal penarikan dihapuskan, katanya. "Pemerintah Irak belum menetapkan penentu bagi diri mereka; pembagian sumber daya, pembagian sumber minyak, dan pembagian kekuasaan," kata Levin. Kalangan Demokrat melunakkan tuntutan mereka atas penarikan tentara Amerika Serikat dari Irak menjelang pembicaraan dengan Bush tentang pembiayaan perang empat tahun itu. Pemimpin baru mayoritas Demokrat sebelum pertemuan terjadwal dengan Bush menyatakan lebih suka merundingkan siasat keluar daripada mencoba memaksakan jadwal penarikan, yang dengan gencar ditentang Gedung Putih. Nancy Pelosi, ketua Dewan Perwakilan Rakyat, mengatakan Demokrat memutuskan membantu dan mengatakan, "Pak Presiden, kita harus bekerjasama. Kita harus merundingkan pendekatan, yang akan meredakan perang ini." (*)
Copyright © ANTARA 2007