Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, meminta media di Indonesia dapat menyejukkan situasi di masyarakat yang bergejolak akibat pernyataan salah satu kepala daerah yang diduga menistakan agama.
"Saya berulang kali meminta kepada media dan pers bahwa jangan juga ikut memanas-manasi," ujar Megawati saat jumpa pers bersama Presiden Joko Widodo, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin. Partai politik yang dia pimpin merupakan pengusung utama Jokowi, baik menuju kursi gubernur DKI Jakarta (2012) ataupun ke kepresidenan (2014).
Megawati menyatakan kecemasannya jika terdapat berita yang dapat semakin membuat "panas" keadaan di masyarakat. Media sosial, sebagai misal, kerap menjadi arena memberi dukungan membabi-buta terhadap seorang tokoh atau sebaliknya, menjadi ajang mencaci-maki tokoh itu.
Menurut Megawati, tidak semua warga yang ikut pada demonstrasi 4 November 2016 mengerti tujuan demonstrasi itu.
"Dikatakan kalau sejak awal sudah damai, tetapi diujungnya semua juga melihat bahwa ada mereka yang berupaya untuk justru menjadi tidak baik," kata Megawati terkait beberapa peserta unjuk rasa yang menyalahgunakan keadaan.
Sementara itu, Jokowi mengatakan, dinamika politik di masyarakat menjelang Pilkada 2017 merupakan hal biasa.
Dia mengkhawatirkan jika dinamika itu disalahgunakan oleh aktor politik ataupun pihak pemecah-belah NKRI.
Megawati tiba di Istana Merdeka pada sekitar pukul 12.30 WIB untuk berdiskusi dan makan siang bersama Presiden Jokowi.
Keduanya terlihat berbincang di tempat yang menghadap ke taman di sisi utara istana itu hingga pukul 14.00 WIB.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016