Dari sisi APBN, kita ingin memastikan agar seluruh belanja negara bisa didanai dari penerimaan negara dan diharapkan itu bisa memberikan dampak positif terhadap masyarakat
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah meyakinkan industri perbankan bahwa kebutuhan likuiditas hingga akhir tahun ini akan tetap bisa terpenuhi kendati pemerintah menggenjot belanja pada kuartal empat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menepis kekhawatiran atas berbagai pandangan fiskal yang menyatakan akan terjadi kekeringan likuiditas.
"Pemerintah bersama dengan Bank Indonesia akan selalu melakukan kerja sama untuk meyakinkan bahwa jumlah kebutuhan likuiditas sampai akhir tahun akan terpenuhi," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Senin.
Ia menuturkan, pemerintah bersama dengan otoritas baik Bank Indonesia maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan terus mengelola kondisi ekonomi dengan baik hingga akhir tahun.
Sementara itu dari sisi anggaran, lanjutnya, pemerintah akan memastikan proyek-proyek pembangunan yang dilakukan akan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat luas.
"Dari sisi APBN, kita ingin memastikan agar seluruh belanja negara bisa didanai dari penerimaan negara dan diharapkan itu bisa memberikan dampak positif terhadap masyarakat," kata dia.
Pada sisa tahun ini, potensi likuiditas ketat masih mengancam industri perbankan, apalagi pemerintah akan mengebut banyak proyek infrastruktur yang tentunya membutuhkan pinjaman dari perbankan.
Oleh karena itu, perbankan dan juga regulator perlu memikirkan upaya untuk menambah pasokan likuiditas pada sisa tahun.
Dana repatriasi dari hasil program amnesti pajak sendiri juga hingga saat ini masih banyak yang belum bisa dipergunakan untuk menambah likuiditas perbankan.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016