Teheran (ANTARA News) - Iran hari Kamis dengan keras mambantah tuduhan jenderal Amerika Serikat bahwa negeri itu mengirim mortir dan bahan peledak ke Afganistan untuk Taliban, kata media Iran. Iran membantah tuduhan pejabat Amerika Serikat menyangkut temuan senjata buatan Iran di Afganistan. "Itu tidak beralasan dan merupakan skenario berulang," kata juru bicara kementerian luar negeri Iran Mohammad Ali Hosseini seperti dikutip kantor berita setengah resmi Mehr. "Tuduhan itu tidak bisa dipakai untuk menutupi untuk peningkatan kegagalan Amerika Serikat di Afganistan," tambahnya. Pada Selasa, Jenderal Peter Pace, ketua Kepala Staf Gabungan, menyatakan pasukan sekutu mencegat mortir dan bahan peledak buatan Iran di Afganistan untuk Taliban, yang diduga merupakan perluasan tantangan Iran pada pasukan Amerika Serikat di kawasan itu. "Tidak jelas, di Afganistan, masyarakat Iran mana bertanggung jawab, tapi kami mencegat senjata buatan Iran untuk Taliban di Afganistan," kata Pace kepada wartawan pertahanan di Washington. Taliban melancarkan perjuangan bersenjata terhadap pasukan gabungan pimpinan Amerika Serikat sejak ditumbangkan dari pemerintahan tahun 2001, karena tidak bersedia menyerahkan pemimpin Alqaida Osama bin Ladin, yang dituduh negara adidaya itu mengotaki serangan terhadap Amerika Serikat. Serangan balik berupa pemberontakan itu menewaskan sekitar 1.000 orang dalam tahun ini. Pace menyatakan senjata itu dicegat di daerah Kandahar dalam sebulan terahir, tapi tidak diketahui, apakah unsur pemerintah Iran terlibat. "Kami tidak tahu dengan kejelasan sama. Yang kami tahu, di Irak, siapa terlibat. Jadi, bukti kami adalah buatan Iran, dikirim kepada Taliban di Afghanistan, dicegat pasukan gabungan. Itu yang kami tahu mengenai hal tersebut," katanya. Pace menyatakan senjata itu adalah mortir dan bahan peledak jenis C-4. Ia menyatakan tidak jelas apakah mereka telah mengapalkan senjata itu secara langsung dari Iran atau melalui jalur lain, yang lebih berliku, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007