Dua anak buah kapal nelayan asal daerah Juwana di Pati belum masih hilang sejak kapal mereka bertabrakan dengan kapal berbendera Vietnam pada Sabtu (19/11) pukul 04.00 WIB.
"Pencarian korban tabrakan kapal yang belum ditemukan diperluas dengan radius 20 mil dari lokasi kejadian tabrakan," kata Kepala Badan SAR Nasional Jawa Timur, Arifin.
Ia menjelaskan bahwa 17 personel sudah berangkat menggunakan Kapal Negara (KN) 225 milik Basarnas dari pelabuhan PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) Tuban pagi tadi pukul 06.30 WIB untuk melanjutkan pencarian.
"Nelayan yang berada di sekitar lokasi sudah kami informasikan agar segera melapor kalau menemukan mayat mengambang di laut," katanya.
Ia memastikan anak buah kapal nelayan asal Juwana jumlahnya 15 orang, tiga di antaranya sudah ditemukan kemarin.
Setelah membalikkan kapal nelayan yang tertelungkup setelah tertabrak kapal MV Thaison 4 Gt8216 aimo 9370587, tim Basarnas menemukan satu korban di ruangan mesin, dua lainnya di dalam kamar kapal, semuanya dalam keadaan meninggal dunia. Jenazah ketiganya ada di Rumah Sakit Dr. R.Koesma Tuban
Sesuai ketentuan, katanya, pencarian 12 korban tabrakan kapal akan dilakukan selama sepekan sejak kejadian.
"Pencarian bisa diperpanjang selama tiga hari kalau memang ada tanda-tanda kemungkinan ada korban yang mengambang," katanya.
Kapal nelayan Mulya Sejati asal Juwana tabrakan dengan kapal Vietnam terjadi di perairan Laut Pulau Jawa pada Sabtu (19/11) pukul 04.00 WIB. Anak buah kapal Vietnam yang jumlahnya 22 orang semuanya selamat.
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016