Banda Aceh (ANTARA News) - Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM) Mayjen TNI Tatang Sulaiman mengajak seluruh elemen masyarakat di Provinsi Aceh menjunjung tinggi nasionalisme.
"Kami mengajak semua elemen masyarakat menjunjung tinggi nasionalisme guna mengantisipasi ancaman terhadap Indonesia," kata Mayjen TNI Tatang Sulaiman di Lhokseumawe, Minggu.
Pernyataan tersebut disampaikan Mayjen TNI Tatang Sulaiman pada tatap muka dan silaturahmi dengan pimpinan pesantren se Kabupaten Aceh Utara dan Lhokseumawe.
Selain menjunjung nasionalisme, Pangdam Iskandar Muda juga mengajak masyarakat menerapkan Bhinneka Tunggal Ika. Sebab, Bhinneka Tunggal Ika merupakan alat pemersatu guna meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan.
Menurut Mayjen TNI Tatang Sulaiman, persatuan dan kesatuan merupakan kekuatan melawan ancaman yang bisa merusak keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pangdam Iskandar Muda mengatakan, banyak ancaman terhadap keutuhan NKRI. Ancaman tidak hanya datang dari luar, tetapi juga dari dalam.
Misalnya, kata dia, ancaman terorisme dan narkoba serta pencaplokan wilayah kedaulatan laut Indonesia. Ancaman itu harus bisa diantisipasi sedini mungkin.
"Narkoba ini ancaman seperti gunung es. Data dari kepolisian dan BNN, sekitar dua persen penduduk Indonesia terlibat penyalahgunaan narkoba. Jika tidak diantisipasi, Indonesia akan kehilangan generasi muda," kata dia.
Begitu juga dengan teroris, ungkap Mayjen TNI Tatang Sulaiman, tidak sedikit warga Indonesia bergabung dengan ISIS. Mereka mendapat pelatihan militer di Suriah. Dan sekembalinya ke Indonesia, mereka berupaya menebar ancaman.
Oleh karena itu, lanjut dia, setiap ancaman tersebut harus diantisipasi sedini mungkin. Antisipasinya tentu dengan mempererat persatuan dan kesatuan serta meningkatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
"Karenanya, saya mengajak pimpinan pesantren berperan aktif mencegah provokasi dan mengajak seluruh elemen masyarakat bersatu padu dengan menjunjung tinggi nasionalisme," kata Mayjen TNI Tatang Sulaiman.
Pewarta: M Haris SA
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016