Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menganggarkan pembangunan underpass (jalan bawah tanah) empat sisi di kawasan Balai Pemuda senilai Rp30 miliar yang siap dimulai pada 2017.
Anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya, M. Machmud, di Surabaya, Minggu, mengatakan pembangunan kawasan Balai Pemuda berupa basemen bawah tanah dipastikan akan berlanjut di tahun 2017.
"Setelah tahap satu dibangunkan basemen atau parkiran bawah tanah, tahun depan proyek akan dilanjutkan hingga membentuk underpass," katanya.
Underpass empat sisi yang digunakan khusus untuk pejalan kaki berada di antara Jalan Pemuda, Jalan Yos Sudarso, Jalan Panglima Sudirman, dan Gubernur Suryo.
Machmud mengatakan pembangunan ini memang sedang diajukan dalam KUA PPAS RAPBD 2017.
"Bappeko sudah menyampaikan rencana kelanjutan proyek ini. Proyek ini merupakan sistem pembangunan kawasan Balai Pemuda. Semangatnya adalah mengembalikan kejayaan Balai Pemuda sebagai tempat rekreasi warga kota," katanya.
Hanya saja, lanjut dia, kelanjutan pembangunan kawasan Balai Pemuda bukan diwujudkan dalam tempat rekreasi gedung bertingkat yang menjulang, melainkan dibangun ini adalah konsep pasar bawah tanah.
Ia mengatakan proyek ini diajukan dengan konsep multiyears yang bisa dikerjakan dari tahun 2016, 2017 hingga 2018. Untuk tahun 2017 anggaran yang diajukan adalah sebesar Rp10 miliar.
Anggaran itu, lanjut dia, dipakai untuk penyelesaian parkir basemen, lalu pada 2018 diplotkan anggaran Rp20 miliar untuk melengkapi fasilitas yang ada di pasar UKM dan sentra kuliner di komplek Balai Pemuda tersebut.
Machmud mengatakan dalam tahun ini dan tahun depan yang jadi prioritas adalah lahan parkir. Tapi untuk daya tarik utamanya selain akan dibangunkan underpass empat sisi di perempatan jalan Jalan Pemuda, Jalan Yos Sudarso, Jalan Gubernur Suryo dan Jalan Panglima Sudirman.
"Jadi akan ada underpass empat sisi di sana, yang bentuknya seperti lorong lorong begitu. Kanan kirinya nanti ada karya karya seni yang dipajang. Lalu juga akan ada kuliner dan UkM," kata Mahmud.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016