"Pramuka ingin mendidik anggota Pramuka lainnya untuk memiliki rasa cinta terhadap Kota Bogor dan lingkungan. Vandalisme itu merusak keindahan lingkungan sekitar," kata Waka Abdi Masyarakat dan Lingkungan Hidup, Kwarcab Kota Bogor, Chasrodi di Bogor, Minggu.
Sebanyak 60 anggota Pramuka dari sejumlah sekolah di Kota Bogor dilibatkan dalam aksi tolak vandalisme yang berlangsung di GOR Padjajaran. Mereka membawa peralatan lengkap cat untuk mengecat ulang tembok-tembok yang menjadi sasaran vandalisme.
Menurut Chasrodi, GOR Pajajaran kerab menjadi sasaran pelaku vandalisme. Banyak coretan-coretan yang merusak keindahan dan kerapian di fasilitas umum tersebut sehingga terlihat tidak terawat.
"Kami mengajak seluruh anggota Pramuka untuk memberi contoh kepada anak-anak lainnya terutama yang melakukan vandalisme bahwa masih ada anak-anak yang peduli dan tidak merusak lingkungan dengan corat-coret," katanya.
Ketua Kwarcab Pramuka Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat mengatakan, Pramuka menjadi motor penggerak "perang" terhadap vandalisme karena belum banyak komunitas maupun remaja yang melakukan aksi pengecatan tembok yang jadi sasaran vandalisme.
"Pramuka sebagai motor penggerak kebaikan melakukan kegiatan agar Bogor menjadi kota yang bersih dan nyaman," katanya.
Menurut dia, aksi yang dilakukan Pramuka sebagai bukti selalu ada dan berperan di masyarakat dan mempunyai sikap untuk bersinergi dengan program Pemerintah Kota Bogor.
"Tentunya sikap ini mengaplikasikan Dasa Dharma Pramuka di kehidupan nyata," katanya.
Tahun 2014, Kota Bogor menjadi sasaran aksi vandalisme yang dilakukan oleh remaja. Sejumlah tembok, dinding hingga pagar Istana Bogor menjadi sasaran semprotan.
Wali Kota Bogor Bima Arya menginstruksikan Satpol PP untuk melakukan pengawasan intensif dan menindak pelajar pelaku vandalisme tersebut dengan memberikan efek jera yang melibatkan pihak sekolah.
Awal tahun 2016 tepatnya 1 Januari, Pemerintah Kota Bogor meresmikan Taman Corat-Coret yang dibangun khusus untuk mengakomodir minat remaja pada seni grafiti dan mural yang jumlah komunitasnya semakin bertumbuh.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016