Jakarta (ANTARA News) - Bank Mandiri berhasil memenuhi seluruh kriteria bank jangkar seperti yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia pada triwulan I 2007, namun belum menentukan rencana akuisisi atau merger dalam rencana bisnis mereka 2007 ini.
"Bank Mandiri telah memenuhi kriteria menjadi bank jangkar pada triwulan I 2007. Dan untuk tumbuh secara non organik ini antara lain mempelajari kemungkinan membeli bank atau multifinance. Tapi itu semua belum tercantum dalam
business plan Mandiri," kata Dirut Mandiri Agus Martowardoyo di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, pada 1 Juni mendatang pihaknya akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dimana salah satu agendanya adalah membahas perkembangan bank tersebut ke depan.
Dia menjelaskan pada triwulan I 2007, pihaknya berhasil mencapai rasio kecukupan modal (CAR) 27,1 persen (kriteria bank jangkar di atas 12 persen), rasio pendapatan terhadap aset (RoA) 2,2 persen (kriteria bank jangkar di atas 1,5 persen), rasio kredit terhadap simpanan (LDR) 57,6 persen (50 persen), rasio kredit bermasalah (NPL) netto 4,7 persen (kurang 5 persen), dan rasio modal Tier I 24,1 persen (di atas 6 persen).
Dalam kesempatan itu, Agus menjelaskan pihaknya selama triwulan I 2007 berhasil membukukan laba bersih Rp1,026 triliun atau naik 101,2 persen dari perolehan pada periode yang sama tahun lalu Rp510 miliar.
"Kenaikan laba itu terutama didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih yang mencapai 63,3 persen dari Rp2,3 triliun pada triwulan I 2006 menjadi Rp3,8 triliun pada 2007," katanya.
Dia menambahkan pihaknya mencatat perbaikan pada margin bunga bersih (NIM) dari 4,2 persen menjadi 5,9 persen atau naik 40,5 persen.
"Tapi itu tidak memperhitungkan pendapatan bunga kredit dari pembayaran tunggakan kredit bermasalah karena sifatnya yang tidak berulang atau
non recurring. Seandainya dihitung maka margin itu bisa mencapai 6,8 persen," katanya.
Menurut Direktur Keuangan Bank Mandiri, Pahala N. Mansyuri, pendapatan yang bersifat
non recurring pada triwulan I 2007 mencapai sekitar Rp475 miliar yang diperoleh dari pembayaran tiga kreditur yang tadinya dimasukkan dalam kategori 4 dan 5.
Namun untuk pendapatan yang bersifat
fee (fee based income) yang diperoleh Bank Mandiri, jelas Agus, terdapat penurunan 2,1 persen dari Rp792 miliar pada triwulan 2006 menjadi Rp775 miliar pada periode yang sama tahun ini.
Untuk simpanan murah, yaitu giro dan tabungan, Agus mengatakan, pihaknya mencatat kenaikan yang besar 22,7 persen dari Rp87,994 triliun pada triwulan I 2006 menjadi Rp108,029 triliun.
Dan total aset pada triwulan I 2007, kata Agus, mencapai Rp261,026 triliun atau naik 2,4 persen dari Rp254,885 pada tahun sebelumnya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007