Dhaka (ANTARA News) - Penjaga pantai Bangladesh mencegah 125 muslim Rohingya memasuki wilayahnya, seiring dengan upaya kelompok itu untuk melarikan diri dari kerusuhan di Myanmar.
Pihak berwenang yang berpatroli di Sungai Naf, yang memisahkan perbatasan tenggara Bangladesh dari Myanmar barat, mengusir sekelompok etnis Rohingya yang mencoba memasuki negara itu pada Jumat malam, kata seorang pejabat penjaga pantai setempat, Nafiur Rahman, kepada AFP.
"Ada 125 warga negara Myanmar dalam tujuh perahu kayu. Mereka termasuk 61 perempuan dan 36 anak-anak. Kami mencegah mereka memasuki perairan kami," ucap Rahman kepada AFP, seperti dilaporkan pada Sabtu.
Dia menjelaskan bahwa semua penumpang adalah etnis Rohingya yang berusaha memasuki Bangladesh di tengah bentrokan di negara bagian Rakhine, Myanmar.
Seorang petugas penjaga pantai lainnya mengatakan dia melihat dua jasad mengambang di Sungai Naf selama patroli.
Hingga 30.000 orang mengungsi akibat kekerasan di negara bagian Rakhine di Myanmar, setengah dari mereka tercatat selama pekan lalu ketika puluhan orang tewas dalam bentrokan dengan militer, kata PBB pada Jumat.
Tentara membanjiri wilayah di sepanjang perbatasan Bangladesh, sebuah daerah tempat minoritas muslim Rohingya tinggal, sejak serangan terkoordinasi yang menargetkan polisi pada bulan lalu.
Bangkitnya kekerasan di Rakhine memperdalam krisis yang terancam mengacaukan pemerintahan baru yang dipimpin aktivis demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi.
Rakhine dilanda ketegangan agama sejak gelombang kekerasan antara penduduk mayoritas Budha dan muslim Rohingya merenggut lebih dari 100 korban jiwa pada 2012. (mr)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016