Karawang (ANTARA News) - Masyarakat Desa Purwadana, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, siaga untuk mengatasi banjir menyusul tingginya debit air sungai Citarum dan Cibeet di daerahnya.
"Sejak siang warga sudah siaga, karena tinggi muka air sungai Cibeet dan Citarum sudah meningkat," kata Endang Heryana, Kepala Desa Purwadana, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang, di Karawang, Sabtu (19/11).
Ia mengatakan, di daerahnya air sungai Citarum meluap akibat besarnya kiriman air dari sungai Cibeet. Bahkan pada Sabtu siang, air sudah masuk ke pemukiman warga.
Setelah dilakukan pendataan, terdapat 700 KK yang rumahnya kembali terendam di Dusun Sumedangan, Desa Purwadana, Telukjambe Timur pada Sabtu ini.
Tetapi meski air luapan sungai Citarum sudah masuk ke rumah, warga enggan mengungsi. Sebab mereka khawatir banjir besar terjadi di daerahnya.
Masyarakat lebih memilih bertahan di rumahnya masing-masing sambil mengamankan barang-barang yang ada di rumah mereka.
Sementara itu, pada Sabtu ini dilaporkan, banjir telah melanda Dusun Pangasinan, Desa Karangliger, Kecamatan Telukjambe Barat. Di daerah itu, banjir terjadi akibat luapan sungai Cibeet.
Sejumlah warga korban banjir di sekitar Desa Karangligar menyebutkan banjir akibat sungai Cibeet meluap sejak Sabtu dini hari.
"Banjir ini kiriman dari hulu sungai Cibeet. Karena saat terjadi banjir, di daerah sekitar Desa Karangligar sama sekali tidak hujan," kata Agus, salah seorang korban banjir di Dusun Pangasinan, Desa Karangligar.
Di sejumlah titik banjir, ketinggian air mencapai 30-70 centimeter. Banjir tidak hanya merendam rumah warga, tapi juga merendam jalan utama di daerah tersebut.
"Kita baru dua malam pulang ke rumah setelah sebelumnya mengungsi akibat banjir. Tapi sekarang banjir datang lagi," kata dia.
Pewarta: M. Ali Khumaini
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016