Jakarta (ANTARA News) - Program Visiting KJRI atau "Mengunjungi KJRI" yang diselenggarkan Konsulat Jenderal Indonesia di Sidney, Australia bertujuan mempromosikan budaya Indonesia secara luas, termasuk bahasa kepada masyarakat negeri kangguru, terutama kalangan muda.
Siaran pers Konsulat Jenderal Indonesia di Sidney yang diterima di Jakarta, Sabtu, menyebutkan, pada Kamis lalu (17/11), mereka kembali menerima kunjungan siswa dan guru sekolah menengah Sidney dari program bahasa Indonesia.
"Banyak alasan kenapa bahasa Indonesia sangat penting dipelajari oleh generasi muda Australia," kata Konsul Jenderal Indonesia, Yayan GH Mulyana, kepada para siswa dan guru Australia yang turut dalam program itu
Menurut dia, bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional bagi lebih dari 250 juta penduduk Indonesia, sehingga menjadikan bahasa itu sebagai pangsa pasar yang sangat besar bagi Australia.
Jumlah penduduk dan pasar yang besar ini, lanjut dia, menawarkan potensi kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan bagi Indonesia dan Australia, tidak saja hari ini, tetapi juga di masa mendatang.
Kedekatan geografis antara Indonesia dan Australia menuntut masyarakat di kedua negara untuk saling memahami. "Salah satu instrumen fundamental bagi masyarakat Australia untuk dapat mengenal lebih dalam Indonesia adalah dengan memahami bahasa Indonesia," ujar dia.
Dia menambahkan sejumlah pejabat Australia terus mendalami bahasa Indonesia dan telah menggunakan bahasa itu dalam berbagai kesempatan.
"Seperti Gubernur New South Wales, David Hurley, yang dalam beberapa kesempatan resmi menyampaikan pidato dalam bahasa Indonesia secara sangat fasih. Selain itu menteri bayangan dari Partai Buruh, Chris Bowen juga kerap menggunakan Bahasa Indonesia dalam pidato-pidatonya," jelas Mulyana.
Pewarta: Libertina Ambari
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016