New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia naik pada Jumat (Sabtu pagi WIB), meskipun dolar AS menguat dan jumlah rig AS meningkat, karena pasar menjadi optimis bahwa kesepakatan pemangkasan produksi minyak akan tercapai pada akhir bulan ini.

Menteri Energi Qatar Mohammed Al-Sada mengatakan, Jumat, bahwa pertemuan informal antara beberapa anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Rusia berjalan dengan baik dan OPEC bergerak lebih dekat ke kesepakatan.

Berita tersebut mendongkrak kepercayaan pasar bahwa OPEC akan dapat menyelesaikan kesepakatan pengurangan produksi minyak, yang pertama sejak 2008.

Namun, harga minyak tertekan selama perdagangan intraday oleh dolar AS yang kuat dan AS meningkatkan jumlah rig.

Dolar membukukan kenaikan dua minggu terbesar dalam 20 bulan pada Jumat. Penguatan dolar AS membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dolar lebih mahal dan kurang menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Sementara itu, perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes melaporkan pada Jumat bahwa jumlah rig yang diklasifikasikan sebagai pengeboran minyak naik 19 rig menjadi 471 minggu ini, kenaikan mingguan terbesar sejak pemulihan dimulai pada akhir Juni.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember naik 0,27 dolar AS menjadi menetap di 45,69 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari naik 0,37 dolar AS menjadi ditutup pada 46,86 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange, demikian laporan Xinhua.

(Uu.A026) 

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016