Doha (ANTARA News) - OPEC semakin dekat ke arah menyelesaikan kesepakatan membatasi produksi minyak bulan ini, yang pertama sejak 2008, karena sebagian besar anggota siap untuk memberikan Iran fleksibilitas signifikan tentang volume produksi, menteri-menteri dan sumber mengatakan pada Jumat.

Iran telah menjadi batu sandungan utama untuk mencapai kesepakatan, karena Teheran ingin dibebaskan dari pembatasan produksi beralasan sedang mencoba untuk mendapatkan kembali pangsa pasar minyaknya setelah pencabutan sanksi Barat pada Januari.

Arab Saudi saingannya Iran, produsen terbesar dalam Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, berpendapat bahwa produksi Iran telah mencapai puncaknya dan seharusnya tidak diberikan konsesi besar.

Pada Jumat, beberapa menteri minyak OPEC termasuk Khalid al-Falih dari Arab Saudi bertemu di Doha di sela-sela forum gas. Para pejabat Iran menghadiri pertemuan itu meskipun menteri Bijan Zanganeh tidak datang.

Pada pertemuan tersebut, negara-negara anggota OPEC mengusulkan Iran dibatasi produksi minyaknya di 3,92 juta barel per hari (bph), sumber akrab dengan usulan itu mengatakan kepada Reuters.

Iran sebelumnya telah menyatakan akan menerima pembekuan di antara 4,0 juta hingga 4,2 juta barel per hari.

Sumber-sumber OPEC Teluk telah mengatakan mereka ingin Iran untuk membatasi produksi pada sekitar 3,6-3,7 juta barel per hari -- volume produksi Republik Islam saat ini, menurut perkiraan OPEC.

Sumber itu mengatakan Teheran belum menanggapi proposal tersebut.

Gubernur OPEC Iran, yang menghadiri pembicaraan Jumat, mengatakan ia optimis bahwa kelompok produsen akan mencapai kesepakatan ketika berkumpul secara resmi di Wina pada 30 November.

Falih mengatakan pertemuan Jumat berjalan dengan baik, tetapi menolak berkomentar lebih lanjut.

Jika OPEC mencapai kesepakatan pada 30 November, juga dapat menarik dukungan dari anggota non-OPEC termasuk Rusia, yang berjanji akan bekerja sama, tetapi sejauh ini menahan diri dari setiap komitmen kuat.

Menteri Energi Rusia Alexander Novak berpartisipasi dalam pertemuan Jumat dan mengatakan ia pikir OPEC bergerak lebih dekat ke kesepakatan. Jika kesepakatan tercapai, Rusia siap untuk bergabung dan membatasi produksi untuk enam bulan atau lebih, kata Novak.

Dia juga mengatakan banyak produsen non-OPEC bisa bergabung dengan pakta tersebut. Kementerian Energi Azerbaijan mengatakan pada Jumat pihaknya akan mengirim delegasi ke konsultasi di Wina akhir bulan ini.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016