Jakarta (ANTARA News) - Filantropis Indonesia yang tergabung dalam Perhimpunan Filantropi Asia (Asia Philanthropy Circle/APC) membantu pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Jakarta sebagai bentuk program pengembangan komunitas.
Ketua APC Cabang Indonesia, Victor Hartono di Jakarta, Jumat, mengatakan rusunawa yang dibantu pembangunannya yaitu Rusunawa Pinus Elok (Jakarta Timur) dan Rusunawa Daan Mogot (Jakarta Barat).
Pembangunan berbasis komunitas tersebut dilakukan untuk membantu program yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Tanahnya sudah disiapkan (pemprov), dan kami membantu untuk penghijauannya, sekolah usia dininya, dan lain-lain," kata Victor, yang juga Presiden Direktur Djarum Foundation tersebut.
Ke depannya, APC Indonesia berharap kegiatan-kegiatan filantropis dapat dikolaborasikan dengan program-program sosial pemerintah, baik daerah maupun pusat.
"Sasaran program kami adalah kepada semua masyarakat, dan kami juga tidak perlu sampai melobi pemerintah untuk mengganti peraturan. Di sini pemerintah harus memberi kerangka kerja mengenai apa yang dibutuhkan," ucap Victor.
APC yang didirikan pada 2015 di Singapura merupakan wadah bersifat keanggotaan bagi para filantrofi untuk saling tukar pikiran, berkolaborasi, dan berkoordinasi demi kemajuan kehidupan regional.
Sejak didirikan satu tahun lalu, APC telah meluncurkan sembilan proyek kolaborasi, di antaranya pembangunan fasilitas manula di Singapura, peluncuran sekolah kepemimpinan di beberapa negara ASEAN, pencegahan radikalisasi di Filipina, dan pembangunan komunitas di Jakarta.
Saat ini APC memiliki 24 anggota yang meliputi filantropis dari Indonesia, Singapura, Malaysia, China, dan Filipina.
Delapan anggota APC dari Indonesia adalah Victor Hartono (Djarum Foundation), Cherie Nursalim (GITI Group), Belinda Tanoto (Tanoto Foundation), Sutedja Sidarta Darmono (PT Jababeka), Gita Wirjawan (Ancora Foundation), Jonathan Tahir (Tahir Foundation), Arif Rachmat (Triputra Group), dan Megain Widjaja (Sinar Mas).
Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016