Dengan tangan diborgol dan wajah ditutupi penutup wajah warna hitam Jo dan Ro dikawal ketat delapan personel Densus 88 bersenjata lengkap dibawa ke Samarinda."
Penajam (ANTARA News) - Jo (30) dan Ro (20) yang diduga melakukan pemboman di Gereja Oikumene, Kota Samarinda ditangkap Detasemen Khusus atau Densus 88 di jalan Silkar RT 16 Desa Girimukti, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur,.
"Densus 88 bersama personel Polres Penajam Paser Utara berhasil mengamankan dua terduga pengeboman Gereja Oikumene, lokasi tepatnya di samping Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Desa Girimukti, Kecamatan Penajam, Jumat sekitar pukul 09.00 Wita," jelas Kapolres Penajam Paser Utara Ajun Komisaris Besar Polisi Teddy Rystiawan ketika dikonfirmasi, Jumat.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, Marjito (40) yang bekerja di perkebunan kepala sawit di wilayah Penajam Paser Utara menamping Jo dan Ro di rumah kontrakannya di Desa Girimukti karena atas permintaan kerabatnya di Kota Samarinda.
Menurut Teddy Rystiawanm Jo dan Ro berada di wilayah Penajam Paser Utara sejak Kamis (17/11) pagi. keduanya lari dari Kota Samarinda dengan menumpang mobil truk melalui jalan poros Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Namun lanjut Kapolres, polisi sudah mengetahui pelarian kedua terduga peladakan bom di Gereja Oikumene tersebut, dan polisi menunggu waktu yang tepat untuk meringkus keduanya karena pertimbangan keamanan.
"Persembunyian mereka di Samarinda telah diketahui Densus 88, jadi mereka berencana menetap untuk bersembunyi di wilayah Penajam Paser Utara," kata Teddy Rystiawan.
Kedua terduga peledakan bom di Gereja Oikumene, Kota Samarinda tersebut, sempat diamankan di Kepolisian Resor Penajam Paser Utara, kemudian dibawa ke Kota Samarinda.
"Dengan tangan diborgol dan wajah ditutupi penutup wajah warna hitam Jo dan Ro dikawal ketat delapan personel Densus 88 bersenjata lengkap dibawa ke Samarinda," ujar Teddy Rystiawan.
Sementara Marjito yang menampung terduga peledakan bom di Gereja Oikumene itu tambah Kapolres, telah menjalani pemeriksaan di Mapolres Penajam Paser Utara.
"Marjito tidak ada sangkut pautnya dengan kasus peledakan bom itu, jadi hanya dimintai keterangan kemudian dipulangkan," ucap Teddy Rystiawan.
Peristiwa ledakan bom di Gereja Oikumene di Jalan Cipto Mangunkusomo RT 03 Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, terjadi pada Minggu (13/11) sekitar pukul 10.15 Wita, dan satu terduga berinisial Ja ditangkap warga saat hendak melarikan diri dengan cara berenang di Sungai Mahakam.
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016