Yogyakarta (ANTARA News) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membangun sejumlah infrastruktur untuk mendukung perkembangan industri pariwisata di Gunungkidul, Yogyakarta, mengingat daerah itu memiliki berbagai potensi yang besar namun saat ini belum berkembang.
"Daerah itu memang sudah ditetapkan menjadi salah satu lokasi tujuan wisata yang akan dikembangkan dalam rencana kerja pemerintah," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono kepada pers usai berbicara dalam Seminar Pengembangan Industri Pariwisata Gunungkidul di Yogyakarta, Jumat.
Hadir dalam seminar itu antara lain Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hemengku Buwono X, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, serta Bupati Gunungkidul Badingah.
Luas Kabupaten Gunungkidul adalah 1.485,36 kilometer persegi atau sekitar 46,63 persen dari luas wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menurut Basuki, pengembangan pariwisata di Gunungkidul atau pantai selatan harus dikaitkan dengan kawasan strategis pariwisata lainnya, seperti Borobudur, Kraton Yogyakarta, dan Kraton Solo.
Selain itu pemerintah juga akan meningkatkan konektivitas dari Gunungkidul ke pusat pelayanan utama dalam kawasan seperti Bandara Kulunprogo (pengganti Bandara Adi Sutjipto), Kota Yogyakarta, serta Kota Solo.
Salah satu akese jalan yang sedang dibangun untuk mendukung pariwisata Gunungkidul adalah pembangunan jalan tol Semarang-Solo-Yogyakarta yang biaya investasinya mencapai Rp7,30 triliun.
Progres konstruksi pembangunan jalan tol yang memiliki 5 seksi itu, kata Basuki, sampai saat ini keseluruhannya sudah mencapai kemajuan 85,16 persen.
Untuk membuka akses lalu lintas, pemerintah juga merencanakan pembangunan tiga jalur jalan lintas selatan (JJLS) di Yogyakarta yaitu Kabupaten Kulonprogo 23,15 kilometer, Kabuapten Bantul 16,28 kilometer, dan Kabupaten Gunungkidul 82,26 kilometer.
Selain itu juga sedang dibangun jalan tol Solo-Mantingan-Ngawi sepanjang 90,10 kilometer dengan biaya investasi Rop5,14 triliun yang diharapkan beroperasi 2018.
Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, salah satu infrastruktur yang mendesak untuk dibangun di Gunungkidul adalah listrik yang saat ini masih sering padam.
"Jangan sampai investor enggan masuk ke Gunungkidul kalau listrik masih suka mati pada malam hari," kata Sri Sultan.
Menurutnya, jika listrik tersedia maka investor yang akan masuk tak perlu mengeluarkan biaya lebih mahal sehingga Gunungkidul bisa sebagai tujuan wisatawan utama di Yogyakarta.
Bupati Gunungkidul Badingah mengatakan daerahnya selama ini memang dipandang sebelah mata mengingat merupakan wilayah tandus, kering dan terpencil.
Namun sekarang, katanya, Gunungkidul secara operlahan tapi pasti terus berkembang sejalan dengan berbagai potensi yang ada.
"Kami memiliki potensi wisata yang tak kalah menarik untuk dikunjungi. Bukan saja pantainya tapi juga seni dan budaya yang menarik untuk disaksikan," kata bupati.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016