Jakarta (ANTARA News) - PT Honda Prospect Motor (HPM) mengklaim telah memperbaiki sekitar 35,31 persen atau sekitar 5.686 mobil yang direcall (ditarik untuk diperbaiki) dari sekitar 16 ribu unit yang diperkirakan perlu diperbaiki terkait adanya komponen relay yang bermasalah. "Sejak diumumkan recall sampai sekarang rata-rata sudah sekitar 35,31 persen mobil yang datang ke bengkel terdekat untuk diperbaiki," ujar GM Pemasaran dan Penjualan HPM Jonfis Fandy di sela-sela seminar otomotif di Jakarta, Kamis. Ia mengatakan, sejak diumumkan recall sekitar 16 ribu unit mobil Honda yang sebagian besar berupa 15 ribu Honda Jazz dan sisanya berupa Honda Accord dan Honda Oddesy pada 27 Maret 2007 lalu, rata-rata jumlah kendaraan yang diperbaiki mencapai masing-masing 35,3 persen (Jazz), 36 persen (Accord), dan 35,5 persen (Oddesy). "Angka itu menunjukkan kesadaran konsumen otomotif di Indonesia cukup tinggi terhadap recall yang kami lakukan, karena belum sampai satu bulan sudah mencapai angka 35 persen," ujar Jonfis. Ia mengatakan, HPM sendiri menargetkan setidaknya sampai batas waktu 20 Juni 2007 sekitar 70 persen mobil dari total total mobil Honda yang direcall itu, sudah mendatangi bengkel atau dealer terdekat untuk segera diperbaiki sistem relaynya. "Kami memperkirakan dalam batas waktu tiga bulan yang diberikan mungkin hanya sekitar 70 persen yang diperbaiki, karena bisa saja mobil itu setelah diperiksa ternyata tidak perlu diperbaiki, atau mobil itu sudah berpindah tangan," ujarnya. Sejauh ini, kata dia, HPM melakukan pengumuman recall tidak hanya melalui media massa, tetapi juga melalui surat panggilan, dan telepon kepada konsumen. "HPM menyiapkan 75 bengkel di seluruh Indonesia untuk memperbaiki mobil yang di-recall yang dibeli pada Maret 2005 sampai Maret 2006," katanya. Menurut Jonfis, saat konsumen terjauh yang melakukan perbaikan ada di Papua dan Nangroe Aceh Darussalam, dan untuk daerah yang sulit dan tidak ada bengkel atau dealer resmi yang bisa menangani perbaikan, HPM mendatangkan teknisi ke wilayah tersebut. Menanggapi pertanyaan, apakah ada pengaruhnya pengumuman recall mobil, dengan penjualan HPM mengingat pengumuman recall secara terbuka akan merusak citra merek, Jonfis mengatakan sejauh ini tidak ada pengaruhnya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007