"Perkembangan baru sekarang ini justru terjadi perang dagang sehingga pertemuan (KTT APEC di Peru) nanti penting agar cita-cita pertamanya tetap berjalan," ujarnya saat ditemui di Bandar Udara Juan Alvarez, Alcapulco, Meksiko, Kamis (17/11) malam waktu setempat.
Disela transit di bandara itu sebelum melanjutkan perjalanan menuju Lima, Peru, Kalla menjelaskan bahwa APEC yang dideklarasikan di Bogor, Jawa Barat, pada 1994 bertujuan untuk meningkatkan perdagangan.
"Waktu itu motor ekonomi dunia Amerika Serikat dan Jepang. Sekarang muncul China," ujarnya.
Menurut dia, KTT APEC di Peru itu sangat penting untuk menentukan arah kebijakan perekonomian global.
"Jadi ada dua alternatif, apakah AS pada posisinya yang mendominasi perekonomian atau kah negara-negara lain mengambil inisitiaf," ujarnya.
Oleh sebab itu, Wapres berancang-ancang jika terjadi perbedaan luar biasa pada pertemuan puncak yang berlangsung pada 19-20 November 2016 itu.
Menurut dia, pada awal-awal terbentuknya APEC lebih bersifat seremonial dan dipadati kegiatan seminar, namun sekarang sudah bergeser menjadi persoalan prinsipil perdagangan.
Bahkan dia melihat AS keluar dari kesepakatan awal dan tidak akan dominan pada masa-masa mendatang karena akan menerapkan proteksi ekonomi.
Menanggapi terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS periode 2017-2021, Kalla menyatakan tidak akan berpengaruh besar terhadap perekonomian Indonesia.
"AS itu konsumen terbesarnya China. Indonesia juga banyak ekspor makanan ke AS, tapi terganggu, ya China," ujarnya.
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016