"Kemajuan Indonesia dalam memperkuat fundamental makro ekonomi dan perbaikan iklim usaha membantu upaya dalam mencapai tujuan pertumbuhan di tengah situasi dunia yang cukup menantang," kata Kwakwa dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Kwakwa sebelumnya melaksanakan kunjungan selama lima hari ke Indonesia dan bertemu dengan sejumlah pejabat pemerintah, perwakilan dari lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta serta mitra pembangunan.
Dalam pertemuan tersebut, ia menegaskan komitmen Bank Dunia untuk mendukung Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan kesejahteraan yang lebih luas bagi 250 juta rakyat Indonesia.
Kwakwa juga membahas berbagai isu termasuk upaya reformasi guna mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi dan inklusif, melalui stabilitas makro ekonomi, reformasi struktural serta menekankan pentingnya infrasktruktur dan investasi sumber daya manusia.
"Indonesia juga memberikan contoh baik bagaimana reformasi kebijakan yang strategis serta perhatian terhadap layanan kebutuhan masyakat pada tingkat desa dan kota akan bermanfaat pada kaum miskin dan membantu menekan tingkat kemiskinan," ujar Kwakwa.
Dalam lawatan itu, Kwakwa juga menyempatkan untuk mengunjungi Yogyakarta guna melihat secara langsung perbaikan akses terhadap pelayanan dasar seperti kesehatan, air bersih dan sanitasi serta kondisi kehidupan di pemukiman kumuh.
Kunjungan itu bertujuan untuk melihat implementasi proyek PAMSIMAS (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) dan Generasi Bank Dunia yang merupakan komitmen bersama pemerintah dan komunitas untuk mengurangi masalah malnutrisi anak-anak.
"Kami melihat bagaimana kerjasama efektif antara pemerintah dan komunitas dapat memberikan air bersih dan layanan kesehatan yang layak kepada warga setempat, dan memperbaiki kualitas kehidupan dan kesempatan di masa depan," kata Kwakwa.
Hingga saat ini, Bank Dunia mendukung program PAMSIMAS yang aktif di 32 propinsi di seluruh Indonesia serta program Generasi yang mencakup sebanyak kurang lebih 5.500 desa di 11 provinsi.
Kedua program ini bertujuan untuk mengatasi penyebab utama stunting seperti kurangnya akses ke air bersih, sanitasi dan pelayanan kesehatan. Indonesia saat ini memiliki tingkat stunting kelima tertinggi di dunia yaitu sekitar sembilan juta anak.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016