London (ANTARA News) - Dolar AS mencatat level tertingginya dalam hampir 14 tahun terakhir terhadap sejumlah mata uang utama dunia, Jumat, berbarengan dengan naiknya yield obligasi AS yang paling tinggi dalam 15 tahun terakhir didorong oleh ekspektasi naiknya inflasi dan suku bunga.

Adanya pandangan luas bahwa kebijakan ekonomi Presiden terpilih Donald Trump akan mendorong harga barang-barang konsumsi telah melesatkan dolar AS naik ke posisi paling kuat dalam hampir 30 tahun terakhir ini terhadap yen Jepang.

Menguat tajamnya dolar AS terhadap yen telah menaikkan moral para eksportir Jepang sehingga melesatkan indeks harga saham gabungan Nikkei N225 ke level tertinggi dalam 10 bulan terakhir.

Data ekonomi AS Kamis waktu setempat menunjukkan bahwa pasar kerja AS masih mengetat, sedangkan inflasi akan tertarik dipicu oleh pandangan bahwa pertumbuhan dan inflasi AS akan meningkat cepat jika pemerintahan Trump memangkas pajak dan menaikkan belanja fiskal.

Sementara itu yield obligasi AS tenor 10 tahun naik sampai 2,34 persen yang merupakan tertinggi sejak Desember tahun silam. Dengan demikian sudah naik 55 basis poin dalam dua pekan terakhi atau kenaikan tertinggi dalam 15 tahun terakhir, dan yang kedua dalam hampir 30 tahun.

Gubernur Federal Reserve Janet Yellen menyatakan keterpilihan Trump tidak ada kaitannya dengan perubahan rencana The Fed untuk segera menaikkan suku bunga. Dan ini mendorong pasar mengambil posisi beli terhadap dolar AS.

Akibatnya dolar AS melonjak menjadi 110,92 yen per dolar AS dan 1,0583 dolar AS per satu euro, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016