"Masyarakat diungsikan ke perbatasan antara kampung Tuah Indrapura dengan Sidodadi RT 03/RW 02, Kecamatan Siak sudah sejak Rabu lalu, karena curah hujan masih tinggi," kata Kepala penghulu atau Kades Buantan Besar Suwanto melalui juru tulis Armiya, Jumat.
Rumah warga dusun Kolam Hijau, kampung Buantan Besar kecamatan Siak terendam banjir sejak Senin (14/11) yang disebabkan curah hujan beberapa hari terakhir di kabupaten Siak, dan jebolnya tanggul PT TWKL karena debit air yang besar.
Masyarakat mengaku kedinginan mengungsi di tenda darurat tidak berdinding dengan cuaca masih turun hujan.
"Kami semalaman tinggal di bawah tenda darurat dalam kondisi kehujanan. Hujan yang mengguyur semalaman membuat tenda pengungsian bocor," ungkap Manton salah satu pengungsi.
Sementara tenda pengungsian relatif kecil dan tidak mampu menampung jumlah pengungsi.
Kepala Dusun Kolam Hijau Yamin mengatakan, berdasarkan data di lapangan, banjir yang melanda sudah menenggelamkam perumahan warga Sidodadi RT 03/RW02 Dusun Kolam Hijau, Kampung Buantan Besar sebanyak 56 KK atau sekitar 207 Jiwa.
"Banjir ini diduga dikarenakan akibat tanggul PT. TKWL yang tak sangup menahan air dan jebol, sehingga air mengalir di pemukiman masyarakat dan menengelamkan beberapa rumah masyarakat," kata Yamin.
Sementara itu Badan Penangulangan Bencana Daerah kabupaten Siak, Camat, Dinas Sosial, Asisten I Setdakab Fauzi Asni, dan pihak kepolisaan sudah datang lokasi pegungsian untuk menyalurkan bantuan kepada korban banjir pada Kamis kemarin (17/11).
"Kita sudah menurunkan beberapa bantuan dari pemerintah berupa sembako, selimut, tenda dan lain-lain. Kita berharap air tidak terus naik kepermukaan. Terkait tanggul yang jebol kita juga belum tahu, karena ketika kita mau mengecek ke sana jalan putus," pungkasnya.
Pewarta: Fazar Muhardi & Nella Marni
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016